BANDUNG – Sebanyak 1.684 ruang kelas di 1.400 sekolah di Kabupaten Bandung mengalami kerusakan. Sebanyak 1.171 unit mengalami rusak ringan, 428 unit rusak sedang dan 85 unit rusak berat.
Kepala Bidang (Kabid) TK dan SD, Disdik Kabupaten Bandung, Maman mengungkapkan ruang kelas sekolah yang rusak tersebar merata di 31 kecamatan yang ada. Hal tersebut berdasarkan perkembangan petugas Disdik di lapangan.
“Kenapa tidak beres-beres, karena jumlahnya hampir 9.000 (ruang kelas). Paling diintervensi (rehab) sekitar 200 hingga 250 ruang kelas per tahun,” ujarnya.
Di sisi lain, menurutnya, dengan kondisi seperti itu, bangunan sekolah yang baik tiap tahun mengalami kerusakan ringan, sedang dan berat. Ia menuturkan, perbaikan ruang kelas menjadi lebih baik tidak akan beres. Apabila tidak diperbaiki sekaligus oleh Pemerintah Kabupaten Bandung.
Dia mengatakan, masalah lain yang dihadapi Disdik Kabupaten Bandung dalam perbaikan ruang kelas sekolah adalah sistem penganggaran APBD. Ia mengatakan, anggaran APBD dibuat menggunakan sistem musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) di wilayah.
Maman mengatakan rehab ruang kelas 2018 dengan anggaran APBD sebanyak 88 sekolah dengan jumlah ruang kelas 120 unit. Sedangkan, 2019 sebanyak 120 sekolah dengan 160 unit ruang kelas sekolah.
Sementara itu, Dana Alokasi Khusus (DAK) yang digunakan pada 2019 mendatang untuk rehab sebanyak Rp 15 miliar. Sementara DAK 2018 digunakan untuk 132 sekolah dengan 352 ruang kelas sekolah. “Kalau DAK programnya tuntas, rata-rata dapat 3 dan paling sedikit dua ruang kelas,” katanya. ***