BANDUNG, WR- Di luar dugaan, seorang guru honorer tiba-tiba curhat di depan Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf. Bikin kaget karena cerita soal gaji.
“Alhamdulillah sekarang saya sudah diangkat jadi ASN lewat tes P3K,” ujar Dean Sutanto saat kegiatan Ramadan dan buka puasa bersama dengan Dede Yusuf di Baleendah, Kabupaten Bandung, Rabu (21/4/2001).
Dean mengaku 23 tahun menjadi guru honorer di SD Gunungleutik, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung. Lewat kegigihannya dia berhasil lolos jadi ASN lewat tes Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).
“Setelah Pak Dede Yusuf jadi pimpinan Komisi X, alhamdulilah aspirasi para guru honorer dapat diperjuangkan,” ucap mantan ketua Persatuan Guru Honorer Indonesia (PGHI) Kecamatan Ciparay ini.
Dean kini jadi ketua Forum P3K Kabupaten Bandung. Dia ditugaskan di SMP Negeri 3 Ciparay untuk mengajar Bahasa Inggris dan Bahasa Sunda.
“Dulu saya digaji 400 ribu. Sekarang alhamdulilah jadi 2,9 juta,” ucap lulusan Bahasa Inggris UPI Bandung dan STKIP Baleendah ini.
Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf mangaku senang dengan capaian para guru honorer yang jadi P3K. “Perjuangan kita di DPR tidak selalu mudah. Terkadang berdebat hebat. Alhamdulillah sekarang persoalan guru honorer mulai terurai,” kata mantan Wagub Jabar ini.
Tahun ini, lanjut anggota Fraksi Partai Demokrat ini, akan dibuka kembali slot ASN tenaga kependidikan hingga satu juta orang. “Slot sudah disiapkan satu juta orang. Tapi kuota tersebut masih kurang karena banyak daerah yang masih ragu soal penggajiannya,” tegas Dede.
Pemerintah diminta Dede cepat sosialisasi kepada Pemprov, Pemkab/Pemkot untuk bisa menyerap slot satu juta tenaga kependidikan. “Soal anggarannya kita kawal di DPR,” katanya. (R-03)