BANDUNG, WR- Ramadan tidak menghalangi kegiatan kepramukaan. Termasuk acara di alam terbuka. Cuma ada syaratnya, yakni seluruh peserta dan panitia wajib tes swab antigen.
Seperti pada kegiatan Gerakan Menanam Bersama Insan Pramuka (Gembira) bertempat di Bumi Perkemahan Kiarapayng, Sukasari, Sumedang. Acara dilaksanakan selama dua hari, Jumat-Sabtu diikuti utusan dari 27 Kwarcab di Jawa Barat. Setiap cabang mengutus tiga orang.
“Bentuk kegiatannya bimbingan teknis untuk menyukseskan program Gembira yang digagas ketua Kwarda dan dapat sokongan langsung Pak Gubernur,” ujar Ketua Panitia Deni Kuswaya.
Bimtek Gembira adalah program Komisi Lingkungan Hidup Kwarda Jabar yang difokuskan dalam pemanfaatan lahan pekarangan oleh Pramuka. Berupa kegiatan menanam padi di polibag. Ke depannya bisa juga menanam padi di halaman sekolah dengan media tanam polibag.
Ketua Kwarda Atalia Praratya sangat apresiatif dengan program Gembira. “Terus terang ini terinspirasi dari kegiatan Pramuka Ciamis yang berhasil menanam padi di pekarangan kantor Kwarcab dengan kedua tanam polibag,” tegas Atalia saat rapat kerja daerah beberapa hari lalu.
Dukungan serupa juga disampaikan Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Saat menutup Rakerda, RK minta Pramuka berkreasi dengan era kekinian. Termasuk di bidang lingkungan hidup berupa menanam padi dalam polibag.
Dalam rangka mewujudkan program tersebut, Kwarda terlebih dulu melakukan bimtek. Harapannya ada kesatuan visi dan langkah sehingga dalam pelaksanaan nanti tepat sasaran dan hasilnya memuaskan.
“Kita tetap mengedepankan protokol kesehatan,” tegas Deni Kuswaya. Tes dicolok hidung alias swab antigen dilakukan oleh Labkesda Dinas Kesehatan Jawa Barat. (R-03)