Bandung, WR- Rektor Universitas Padjadjaran Prof Dr Rina Indiastuti melakukan wisuda 2021 gelombang III. Ada 1.843 mahasiswa yang datang dari beragam program keahlian dan profesi mulai strata sarjana, magister, dan doktoral.
Wisuda dilakukan secara virtual dari Kampus Unpad Jl Dipatiukur, Kota Bandung. Sementara para wisudawan dan wisudawati mengikuti secara khidmat dari rumah masing-masing.
Salah satu yang diwisuda kali ini adalah Dede Yusuf Macan Effendi yang telah menyelesaikan program S3 dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Mantan wakil gubernur Jawa Barat ini jadi doktor dalam program studi Administrasi Publik.
Di hadapan sidang senat guru besar, Rektor Unpad mengucapkan selamat kepada para lulusan. Termasuk delapan orang yang dinyatakan sebagai wisudawan/wisudawati terbaik dari delapan kategori.
“Kami yakin Saudara akan berkarya di berbagai bidang. Kami yakin Saudara akan menjadi agen-agen perubahan di berbagai bidang keahlian masing-masing. Kami yakin Saudara akan jadi pemimpin di masa depan yang akan membawa Indonesia unggul dan memiliki daya saing global,” jelas rektor.
Dede Yusuf dinyatakan sebagai lulusan terbaik program doktor Prodi Ilmu Administrasi FISIP. Wakil ketua Komisi X DPR RI dan kader Partai Demokrat ini juga menyelesaikan kuliah S3 paling cepat di angkatannya.
Lulusan terbaik lainnya adalah Ridwansyah (program magister Prodi Ilmu Kedokteran Dasar, FK), Maria Damayanti (program spesialis Prodi Kedokteran Layanan Primer Reguler, FK), dan Fathya Ulfa (program profesi Prodi Apoteker, Fakultas Farmasi).
Berikutnya Tsana Afrani Suyono (program sarjana Prodi Psikologi, Fakultas Psikologi), dan Yulia Nisa Herman (program sarjana terapan Prodi Bahasa dan Budaya Tiongkok, FIB).
Kemudian Kharisma Bintang jadi wisudawati termuda dari Prodi Kedokteran, FK. Dia lulus dalam usia 19 tahun, 9 bulan, 12 hari. Sedangkan wisudawan tertua jatuh kepada Yuslih Ihza dari Prodi Inovasi Regional Pascasarjana. Dia lulus dalam usia 68 tahun, 9 bulan, 20 hari.
Rektor Unpad Rina Indiastuti mengaku bangga karena para mahasiswa bisa lulus walau dalam situasi sulit akibat pandemi. Banyak laporan suka suka para mahasiswa terkait problematika pembelajaran virtual baik menyangkut jaringan, perangkat, dana, dan beban psikologis mahasiswa beserta keluarganya.
Unpad, papar Rina, saat ini lagi mengembangkan perkuliahan hybrid, yakni memadukan tatap muka dan virtual. Sebelum jadi rektor, Rina tercatat sebagai sekretaris Ditjen Pembelajaran dan Mahasiswa Kemenristek dan Dikti.
“Kami merasa bangga karena dalam situasi sulit seperti sekarang ini Saudara-Saudara tetap produktif dan berhasil menyelesaikan pendidikan di Universitas Padjadjaran,” ucap rektor wanita pertama di universitas tertua di Jabar ini. (R-03)