Bandung, WR- Di acara Kemenparekraf yang digelar di Soreang, Kabupaten Bandung, sebuah kado istimewa diberikan anggota DPR RI Dede Yusuf. Kadonya video promosi pariwisata berjudul Magnificent of Buana Kidul.
“Saya persembahkan video promosi ini bagi Dinas Pariwisata Kabupaten Bandung. Sekaligus kado hari jadi ke-380 Kabupaten Bandung,” ucap Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf di Grand Sunshine Hotel Soreang, Rabu (5/5/2021).
Video promosi pariwisata tersebut diputar dalam acara Bimtek Pengenalan Wisata Bisnis (Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran/MICE) di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru di Kabupaten Bandung.
Hadir sejumlah pembicara di bidang kepariwisataan. Termasuk Kadisparbud Kabupaten Bandung Yosep Nugraha dan Koordinator Bidang Promosi dan Pendukungan Kemenparekraf, Titi Wahyuni.
Film pendek video promosi pariwisata tersebut dibikin dan disiapkan para mojang dan jajaka (Moka) Kabupaten Bandung. Disiapkan sebulan dengan syuting dan produksi sekitar dua minggu.
Melibatkan para seniman dan budayawan dari berbagai genre. Dengan lokasi syuting di wilayah selatan Kabupaten Bandung seperti Kawah Putih, Situ Patenggang, perkebunan teh, dan perkampungan.
Tepuk tangan menggema begitu video usai ditayangkan. Kemudian para moka sebagai kreator film pendek itu diminta maju oleh Dede Yusuf.
“Pak Kadisparbud, kira-kira berapa biaya produksi video promosi tersebut jika program dinas,” tanya mantan wakil gubernur Jabar ini.
“Kalau melihat tayangan tersebut diperlukan anggaran sekitar 200 juta,” jawab Kadisparbud Kabupaten Bandung Yosep Nugraha.
Dede menjelaskan, para moka awalnya diajak diskusi. Lantas lahir gagasan membuat sebuah karya promosi pariwisata. Disiapkan dan dibuat sendiri oleh para moka.
“Ingin tahu berapa biayanya? Saya kasih modal seharga iPhone. Cuma 15 juta,” jelas Dede. Ternyata hasilnya luar biasa. Dibuat dengan narasi dan teks Bahasa Inggris sehingga bisa jadi ajang promosi daerah ke dunia internasional.
Titi Wahyuni dari Kemenparekraf mengaku terkesan dengan karya anak-anak milenial Kabupaten Bandung. “Saya lihat sangat luar biasa. Mereka hebat bisa mengangkat budaya tradisional tapi dengan sentuhan kekinian. Punya cita rasa milenial dan global,” tegas Titi. (R-03)