BANDUNG, WR- Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan kini memperluas jangkauan. Tidak hanya beri beasiswa S2 dan S3 di luar negeri.
Tapi diberikan juga kepada anak-anak muda Indonesia yang mau kuliah di program sarjana (S1) dan non-degree. “Bahkan ada beasiswa afirmasi untuk orang berkebutuhan khusus, keluarga prasejahtera, dan daerah 3T (terdepan, terpencil, tertinggal),” kata Direktur Beasiswa LPDP Dwi Larso saat webinar dengan Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran (Ika Unpad) pada Minggu (9/5/2021).
Tampil sebagai pembicara Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf Macan Effendi dan Ketua Umum Ika Unpad Irawati Hermawan.
Menurut Dwi Larso, awalnya LPDP hanya melayani beasiswa bagi S2 dan S3 baik kampus luar atau dalam negeri. Kini dikembangkan program baru, yaitu beasiswa S1 dan nongelar. Kampusnya juga diperluas hingga 250 kampus.
Dwi menyebut LPDP ibarat satu rumah dua pintu. Kini pintunya tidak hanya Kementerian Keuangan. Tapi juga lewat Kemendikbud dan Ristek. “Tahun ini memang disiapkan sekitar Rp 4 triliun untuk program beasiswa baik reguler, afirmasi, dan penugasan khusus,” kata alumni ITB ini.
LPDP saat ini mengelola dana Rp 70 triliun. Hal itu setelah ada tambahan Rp 18 triliun pada tahun ini dengan peruntukan dana abadi bagi pendidikan, kebudayaan, penelitian, dan perguruan tinggi.
Ada 15 perguruan tinggi terbaik di dunia yang bisa dibiayai LPDP. Kemudian untuk program reguler dan afirmasi menjadi 250 perguruan tinggi dengan beragam program studi. Di dalam dan luar negeri.
Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf mengaku senang karena LPDP kini bisa diakses lewat pintu Kemendikbud dan Ristek. Kemudian orang yang dapat beasiswa tidak hanya bagi PNS, TNI, dan Polri yang ingin meningkatkan karier.
“Ini sangat bagus sekali. Sekarang ada peluang beasiswa dari LPDP bagi anak kurang mampu, pemuda kreatif, pelaku wirausaha, dan anak-anak Pramuka berprestasi,” tegas Dede.
Program LPDP ini, menurut Dede, menjadi kado istimewa bagi anak-anak Indonesia yang mau melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Program bagus dan menjadi pelengkap dari KIP Kuliah dari Kemendikbud dan Ristek.
“Selama ini, dari angkatan kerja lebih 145 juta orang yang lulusan sarjana baru delapan persen,” katanya. Tercatat 60 persen masih lulusan SMP ke bawah.
Dengan beasiswa LPDP dan KIP Kuliah diharapkan angkatan kerja Indonesia makin terdidik. Sehingga mampu bersaing dengan angkatan kerja dari negara lain.
“Saya banyak laporan, sebelumnya sangat susah banget untuk dapat beasiswa LPDP. Mudah-mudahan sekarang jadi lebih mudah,” kata Dede. (R-03)