BANDUNG, WR- Tidak banyak tahu, sebelum jadi Walikota Bogor ternyata Bima Arya adalah konsultan politik. Anehnya yang jadi klien pertamanya justru para artis. Kok bisa?
Ya. Sepulang menyelesaikan studi doktor ilmu politik di Australia, Bima Arya kemudian mendirikan Charta Politika. “Di Australia saya sudah punya bayangan, di Indonesia nanti akan dibutuhkan konsultan politik,” demikian alasan dia saat blak-blakan di Podcast Jendela Dede Yusuf.
Bima menyelesaikan sarjana Hubungan Internasional di Universitas Parahyangan Bandung. Kemudian S2 Studi Pembangunan di Monash University, Melbourne, Australia. Giliran S3 Ilmu Politik di Australian National University, Canberra.
Pulang dari Australia pada 2006, Bima jadi dosen di Universitas Paramadina. Saat itulah dia berpikir untuk jadi konsultan politik sejumlah tokoh yang berhasrat maju dalam Pilkada, Pileg, dan Pilpres.
Bima mengaku tidak punya uang untuk mendirikan lembaga konsultan politik. Dia road show ke sejumlah tokoh. Presentasi perlunya konsultan politik bagi masa depan Indonesia. Banyak tokoh mengganggap ide Bima sebagai hal mustahil dan tidak menguntungkan.
“Saya datang ke salah satunya Pak Gita Wirjawan. Akhirnya dibantu untuk modal,” kenang Bima.
Begitu berdiri, salah satu klien Charta Politika adalah Partai Amanat Nasional (PAN) yang saat itu dipimpin Soetrisno Bachir. “Proyek pertama itu berkesan banget. Kang Dede tahu nggak proyek pertamanya,” ucap Bima dalam podcast tersebut.
Menurut tokoh kelahiran Bogor, 17 Desember 1972 ini, proyek pertama Charta Politika adalah melatih para artis yang mau jadi calon anggota legislatif pada Pemilu 2009.
Siapa saja yang dilatih dan dipersiapkan Bima untuk maju Pileg? “Ada Wulan Goeritno, ada Wanda Hamidah, Bang Mandra, Ikang Fawzy, ada siapa lagi ya? Ada Eko Patrio, ada Primus,” jelas Bima.
Secara rutin para artis tersebut seolah mengikuti sekolah politik. Dilatih pidato, menyelesaikan tugas, dan belajar perundang-undangan. “Pokoknya seru banget. Menyenangkan dapat uang pula,” kilah suami Yane Ardian ini.
Lebih lengkap dan keseruan lain dari blak-blakan Bima Arya bisa disaksikan di Jendela Dede Yusuf. Pada bagian pertama dengan tokoh Bima Arya ini, podcast tersebut berjudul: Pusing Urus Angkot Bogor.
Bernarkah Bima dipanggil Presiden Jokowi untuk ditawari posisi menteri? Mengapa dia bolak-balik Istana? Simak selengkapnya di Jendela Dede Yusuf. (R-03)