BANDUNG, WR- Situasi pandemi mendorong para pejabat publik tidak bisa salat Idulfitri berjamaah di masjid. Hal itu sejalan dengan imbauan pemerintah agar salat sunat menghindari kerumunan.
Presiden Jokowi, misalnya, salat Idulfitri di Istana Bogor. Itu pun terbatas hanya para ajudan, staf melakat, dan pasukan pengamanan presiden (Paspampres).
“Kami menggelar tikar dan sajadah di halaman gedung induk istana,” kata Jokowi dalam postingannya di medsos.
Yang unik, bertindak sebagai imam dan khatib adalah seorang anggota Paspampres. Bukan perwira tinggi atau menengah. Tapi cuma seorang sersan dua TNI. Namanya Ridwan Payopo.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga menggelar salat Idulfitri secara terbatas. Cuma keluarga dan staf inti.
Tempatnya di rumah dinas gubernur. Tampak Anies duduk dan salat di halaman berumput pinggir kolam renang.
“Di halaman rumah kami sekeluarga Sholat Idulfitri. Sebuah hari kemenangan, sebuah hari saling bermaafan,” ucap Anies.
Hal sama dilakukan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. RK salat Idulfitri bareng keluarga dan stafnya di Gedung Pakuan Jl Otista, Kota Bandung.
Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf Macan Effendi lain lagi. Dia rela salat berdua bareng istrinya saja, Sendy Ramania Wurandani. Sebab kedua putrinya lagi halangan.
Dede salat Idulfitri di rumahnya yang tak jauh dari Masjid Al-Akhyar di bilangan Cipete Selatan, Jakarta. “Ikut anjuran untuk tetap laksanakan sholat di rumah saja,” kata Dede.
Berbeda juga dilakukan Bupati Bandung Dadang Supriatna atau Kang DS. Bupati yang baru dilantik 16 April lalu ini memilih bergabung salat ied ke Pesantren Al-Misbah.
Rumah pribadinya di Tegalluar, Bojongsoang, Kabupaten Bandung memang dekat sebuah pesantren. Cukup jalan kaki dan menyebrang jalan depan rumahnya. (R-03)