BANDUNG, WR- Efek domino memaksakan diri libur Lebaran dirasakan nyata. Tingkat keterpaparan Covid-19 naik drastis. Pemerintah pun kerepotan.
“Hari-hari ini rumah sakit di Bandung Raya dan Bodebek merasakan dampaknya, yaitu mengalami lonjakan pasien covid yang meminta dirawat,” jelas Gubernur Jabar Ridwan Kamil seperti dalam postingan medsosnya Minggu (13/6/2021).
Bandug Raya meliputi Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat. Sementara Bodebek mencakup Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi.
Kelompok mana yang terpapar Covid-19 akibat memaksakan mudik? “Rata-rata berada di kluster keluarga yang ada history didatangi pemudik,” jelas RK.
Dijelaskan, bed occupancy ratio (BOR) Kota Bandung, contohnya, berada di 85 persen. Hal yang riskan karena tingkat ketersediaan kamar rawat inap hampir penuh.
BOR rumah sakit di Jawa Barat juga naik dari terendah saat menjelang Idul Fitri sekitar 30 persen tiba-tiba menjadi 68 perse pada hari ini. Atas dasar itulah, tadi malam mantan walikota Bandung ini melakukan inspeksi mendadak untuk koordinasi di RSHS dan RSKIA Kota Bandung.
“Langkah penambahan kamar dan penambahan relawan tenaga kesehatan sedang diupayakan. Semoga bisa mengatasi lonjakan ini,” tandasnya.
Gubernur mengajak seluruh warga Jawa Barat untuk berempati kepada tenaga kesehatan. Mereka ibaratnya sudah lelah jatuh bangun menangani covid lebih dari setahun lebih.
Ada tiga hal yang dimohon RK kepada warga. Yakni, Taat pada himbauan pemerintah, disiplin protokol kesehatan (5 M), dan saling mengingatkan antara kita sendiri.
“Semoga Allah SWT memudahkan urusan dan ikhtiar kita semua. Aamiin,” tulis RK.
Yuk warga Jawa Barat di mana pun berada, kita laksanakan permohonan Pak Gubernur. (R-03)