BANDUNG WR- Sebuah kreasi digagas Pramuka Jawa Barat. Bersama Balai Besar POM (Pengawasan Obat dan Makanan), Kwartir Daerah menggelar lomba Film Pendek.
“Kita targetkan 1.500 film pendek yang dibuat Pramuka Penggalang dan Penegak di Jawa Barat. Jika berhasil, itu akan menjadi rekor dunia dan dicatat Muri,” jelas Ketua Komisi Kerja Sama Kwarda Jabar Aseng Djunaedi.
Launching program tersebut dilakukan secara virtual hari ini (21/6/2021). Hadir memberi paparan Kepala Balai Besar POM Bandung Susan Gracia Arpan, Aseng Djunaedi dari Kwarda, dan Hamry Gusman Zakaria, founder Motivasi Indonesia.
Menurut Aseng, agar mencapai target terlebih dulu akan dilakukan bimtek. Pesertanya dibagi per wilayah secara virtual yang diikuti utusan Kwartir Ranting (Kwarran) dan Kwartir Cabang (Kwarcab).
“Tidak perlu alat yang canggih dan rumit. Dengan handphone biasa adik-adik Pramuka pasti bisa membuat film pendek,” jelas Hamry Gusman. Mulai 24 Juni akan dilakukan bimtek secara virtual mulai cara bikin story line, persiapan syuting, dan editing.
“Jika benar bisa terkumpul 1.500 film pendek, tentu ini jadi rekor dunia. Semua orang di dunia akan tahu dan lihat Pramuka Jabar bisa bikin film pendek tentang keamanan obat dan makanan,” jelasnya.
Kepala Balai Besar POM di Bandung Susan Gracia Arpan menyebut lomba Film Pendek sebagai inovasi bagi generasi muda di masa pandemi. Anak-anak muda Jabar tetap berkontribusi dalam mewujudkan keamanan obat dan makanan lewat kreasi film. “Ini sekaligus momentum memperingati 76 Kemerdekaan Indonesia,” ungkapnya.
Ketentuan film pendek berisi program KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) mengenai keamanan obat dan makanan. Durasinya 1-5 menit dengan bahasa Indonesia.
Memungkinkan dibuat subtitle bahasa Inggris. Dibuat berkelompok, 3-5 orang. Termasuk oleh Pramuka berkebutuhan khusus. (R-03)