BANDUNG WR- Pelatihan kaderisasi kepramukaan dilakukan Kwartir Daerah Jawa Barat. Bentuknya Latihan Pengembangan Kepemimpinan (LPK).
Pesertanya adalah Pramuka Penegak (16-20 tahun) dan Pramuka Pandega (21-25). Tercatat 150 peserta utusan dari 27 Kwartir Cabang di Jawa Barat.
“Selama lima hari para peserta akan menempa diri dengan mengikuti silabus dan beragam teori serta praktik untuk menjadi seorang kader pemimpin, khususnya di lingkungan Gerakan Pramuka,” jelas Ketua Komisi Pembinaan Anggota Muda (Binamuda) Kwarda Jabar Taufik Hidayat.
Menurut Taufik, salah satu pembicara dalam LPK tersebut adalah Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum. “Menerapkan konsep e-learning, materi dalam LPK ini dilakukan secara virtual,” tegasnya.
Kurikulum kepemimpinan yang wajib diikuti peserta menggunakan standar dari Pusdiklatda Kwarda Jabar. Materinya, antara lain, public speaking, kerja sama tim, perencanaan program, dan evaluasi kegiatan.
Ketua Kwarda Jabar Atalia Praratya saat membuka LPK menyebut Pramuka harus turun tangan dalam setiap persoalan masyarakat saat ini. “Kader pemimpin sejati adalah yang turun tangan atas persoalan-persoalan saat ini. Seberapa pun andilnya,” kata si Cinta, panggilan populer Atalia Praratya Ridwan Kamil.
Atalia minta seluruh jajaran Gerakan Pramuka di Jabar melakukan kampanye positif berbuat kebaikan. Dilakukan setiap saat dalam beragam lingkungan sosial masing-masing.
“Supaya Pramuka hadir dalam positive campaign tersebut saya minta dilakukan gerakan Pakai Kacumu,” tegasnya.
Memakai seragam tidak mungkin setiap hari. Tapi Pramuka bisa membawa kacu setiap saat dan ke mana pun. “Pakai Kacumu saat membantu menyebrangkan orang di jalan raya. Saat gerakan pungut sampah, menolong lansia, dan banyak lagi” katanya.
Gerakan Pakai Kacumu diharapkan jadi inspirasi bagi setiap orang untuk juga terus berbuat kebaikan. (R-03)