SOREANG, WR – Pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Bandung bersinergi dengan Polresta Bandung, memusnahkan kurang lebih sebanyak 11.500 botol minuman keras (miras), dan 1.500 liter miras jenis tuak. Jumlah tersebut, merupakan hasil operasi razia sejak bulan Januari hingga Juni 2021.
Pemusnahan dilakukan dalam rangka Peringatan HUT Bhayangkara ke-75 di Markas Komando (Mako) Polresta Bandung, Soreang, Kamis (1/7/21).
Pada kesempatan itu Bupati Bandung Dadang Supriatna menyatakan, untuk menyukseskan gerakan Zero Miras, diperlukan kerjasama pemerintah daerah, kewilayahan, desa, sampai tingkat RT.
“Penanganannya harus ada kebersamaan. Saya sudah instruksikan jajaran Satpol PP melalui program Kabupaten Bandung Bedas Tanpa Miras untuk melakukan razia, minimal satu minggu sekali. Secara bertahap, Insyaa Allah miras di Kabupaten Bandung akan musnah,” ucap Bupati Bandung didampingi Kapolresta Bandung Kombes Pol Hendra Kurniawan.
Dadang Supriatna b
Bupati tidak ingin kejadian miras oplosan seperti di Cicalengka beberapa waktu lalu terulang kembali. Bersama Polresta Bandung, jajarannya terus berupaya melakukan penelusuran dan penyelidikan, agar seoptimal mungkin dapat mencegah penyebaran miras ilegal tersebut.
Pada momentum HUT Bhayangkara, Dadang Supriatna menyampaikan apresiasi dan penghargaan atas kerja keras, pengabdian, pengorbanan dan perjuangan para personil Polri. Khususnya dalam memelihara kamtibmas, penegakan hukum serta perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat di wilayah Kabupaten Bandung.
Kang DS, sapaan bupati, berharap personil Polri dapat mengedepankan strategi pemolisian pro aktif dan tindakan humanis, dalam mencegah dan menangani berbagai permasalahan sosial di masyarakat. Kang DS juga berharap koordinasi dan sinergitas dengan pemda.
“Termasuk peran serta kepolisian dalam mendukung percepatan penanganan Covid-19 khususnya di Kabupaten Bandung. Dalam kesiapan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat, ada beberapa kriteria wilayah. Kita masuk situasi pandemi level 3. Kita tunggu bagaimana implementasinya di Kabupaten Bandung,” tutur Kang DS.(*)