SOREANG, WR – Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan Pemkab Bandung membuka peluang kepada lulusan medis atau keperawatan untuk bergabung menjadi Tim Medis di Kabupaten Bandung sebagai vaksinator. Sebab untuk percepatan vaksinasi ini setidaknya dibutuhkan 1.000 relawan atau honorer vaksinator.
Bupati Bandung menyebut dari jumlah total penduduk sebanyak 3,6 juta jiwa, 80 persen atau sekitar 2,8 juta jiwa wajib vaksin hingga Desember 2021, atau dibutuhkan 5,6 juta vaksin.
Jika dibagi menjadi 6 bulan, kata Dadang Supriatna, maka idealnya dilakukan sekitar 800 ribu vaksin per bulan, atau sekitar 40 ribuan vaksin per hari (20 hari efektif). Pemkab Bandung bekerjasama dengan TNI/Polri, baru dapat melaksanakan sekitar 120 ribu vaksin per bulan.
Sementara berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan, lanjut bupati, per hari ini pihaknya baru mampu menyiapkan 7 ribu vaksin. Untuk bisa mengejar 40 ribuan vaksin per hari, maka diperlukan tambahan tenaga vaksinator.
“Dari aspek tenaga vaksinator, kita juga butuh relawan karena saat ini kekurangan nakes (tenaga kesehatan). Barusan Pak Wagub Jabar menyampaikan, bahwa boleh ada honorer untuk penambahan nakes (tenaga kesehatan). Nanti kita lihat dari sisi regulasinya. Kami mohon bantuan dari Pemprov Jabar, agar bisa support pengadaan vaksinnya. Kami juga terus berupaya dengan menggandeng para pengusaha, untuk ikut berpartisipasi,” ucap Kang DS sapaan Dadang Supriatna.
Selain vaksinator, imbuh Kang DS, pihaknya juga membutuhkan tenaga IT bidang kesehatan dalam rangka vaksinasi massal ini. Menurutnya bagi para lulusan medis dan IT yang akan bergabung menjadi tenaga honorer kesehatan, bisa mendaftar ke Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM ( BKPSDM) Kabupaten Bandung atau Pemprov Jawa Barat.
“Kita akan segera bergerak, karena masyarakat Kabupaten Bandung hingga Desember 2021 semuanya harus sudah divaksin,” tandas Bupati Bandung. *(R-07)