BANDUNG, WR– Politikus Partai Demokrat Dede Yusuf Macan Effendi memberi catatan kritis kepada pemerintah. Terutama dalam penanganan Covid-19 yang dinilainya kedodoran.
“Pemerintah mestinya lebih tegas. Termasuk membiayai PPKM Darurat ini yang harusnya kebutuhan makan, minum, dan obat-obatan ditanggung pemerintah,” ujar Dede Yusuf dalam sebuah acara live bertajuk Indonesia Gagal Tangani Pandemi? di TV One Sabtu pagi (10/7/2021).
Jika pemerintah memiliki konsep yang jelas, DPR lanjut wakil ketua Komisi X ini pasti memberi dukungan. Termasuk kebijakan anggaran.
“Kita melihat pemerintahan tidak tegas dalam PPKM Darurat. Buktinya bandara internasional tidak ditutup. Sehingga banyak warga negara asing yang masuk Indonesia,” tandas wakil gubernur Jabar periode 2008-2013 ini.
Dede yang pernah jadi ketua Komisi IX DPR (kesehatan dan ketenagakerjaan) menilai kebijakan lalu lintas internasional sangat berbahaya. Sebab walaupun ada keharusan karantina dan tes PCR, tetap saja berisiko. Terbukti dengan varian Delta yang masuk Indonesia dari warga negara asing.
“Masyarakat juga merasa ada ketidakadilan. Warga asing dibolehkan datang, tapi warga sendiri dibatasi bepergian,” katanya.
PPKM Darurat juga dinilai Dede ambigu. Sebab tidak dipersiapkan menyeluruh, termasuk kebijakan anggaran yang timpang.
“PPKM Darurat bisa dua minggu atau sebulan tapi Pemerintah harus siapkan anggaranya secara full. Kebutuhan masyarakat untuk makan, minum, obat-obatan dan sebagainya ditanggung penuh oleh pemerintah,” ungkapnya.
Anggaranya disiapkan dari refecosing APBN dan APBD. Keperluan yang tidak mendesak dialihkan dulu ke anggaran kesehatan dan bansos.
“Misalnya pembangunan Ibukota Baru stop dulu. Bukan hal yang prioritas. Anggaran puluhan triliun untuk itu bisa dipakai untuk lockdown,” papar ketua DPP Partai Demokrat ini.
Postingan acara Dede Yusuf di TV One tersebut diunggah di medsos. Respons netizen sangat beragam. Tapi umumnya mengeritik Pemerintah yang masih membuka bandara internasional.
Akun Sri Widiyastuti menulis: “Yth. Kang Dede Yusuf…PSBB, PPKM menurut hemat saya tdk efektif, kalo tdk dibarengi dg penutupan sementara pintu2 bandara internasional (penerbangan internasional dari & ke luar negeri). Karena berbagai varian covid yg ada di Indonesia saat ini semua berasal dr luar Indonesia. Salah satu cara preventif adalah tutup pintu2 bandara internasional untuk mengantisipasi datangnya virus2 varian baru. Please…jangan tunggu sampe keadaan tambah kolaps….”.
Sementara akun Hery Yanto berkomentar: “Oxygen aja langka, TKA masih aja bermunculan, klo di tanya di bilang …klo ga tau jangan bicara“.
Ada juga netizen yang menulis dengan menyebut Dede pas jika jadi menteri kesehatan. “Kang @dede Yusuf cocok jadi Menkes,” tulis Nuzul Chairi Nasution. (R-03)