BANDUNG, WR– Kabar duka terkait pandemi datang dari Gerakan Pramuka. Salah satu wakil ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) berpulang setelah lebih dari dua pekan berjuang melawan Covid-19.
“Telah berpulang sahabat kita pejuang Pramuka Nasional, kak Jana Anggadiredja,” tulis Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi dalam laman medsosnya, Sabtu (17/7/2021).
Prof Dr Jana Tjahjana Anggadiredja, Apt. Dia adalah salah satu wakil ketua Kwarnas Gerakan Pramuka yang membidangi Komisi Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan. Dia tokoh Pramuka kelahiran Sumedang, 16 Juni 1954.
Dede Yusuf juga kolega almarhum di Kwarnas. Bedanya Dede salah satu wakil ketua yang membidangi Komisi Kerjasama Dalam Negeri.
“Semoga damai dan diberikan pintu surga bagi beliau yang selalu berjuang untuk Pramuka Jawa Barat dan Nasional selama ini. Mohon dibukakan pintu maaf bagi beliau,” tambah Dede yang sepuluh tahun menjabat ketua Kwarda Jabar ini.
Jana berkarier di PNS dengan jabatan tertingginya sepuluh tahun jadi deputi kepala BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi). Sarjana Farmasi Universitas Padjadjaran Bandung ini seluruh hidupnya diabdikan di Gerakan Pramuka. Doktor rumput laut ini jebolan S-2 dan S-3 Biologi Universitas Indonesia.
Di semua tingkatan dari yang paling rendah di Gugus Depan (Gudep) hingga Kwarnas. Saat mahasiswa, profesor riset ini pernah jadi ketua Racana Pramuka Unpad. Kemudian pada 1977-1980 menjadi ketua DKD (Dewan Kerja Daerah) di Kwarda Jabar.
Aktif di Kwarda Jabar sejak zaman Mashudi dan Aboeng Koesman, kemudian jadi pengurus di Kwarda DKI Jakarta. Berikutnya selalu jadi pengurus di Kwartir Nasional hingga wafatnya.
Sebagai aktivis kepramukaan “sejati”, Jana dua kali maju dalam pemilihan ketua Kwarnas. Yakni dalam dua kali Munas Gerakan Pramuka.
Pertama di Kupang, NTT pada 2013 saat menantang Adhyaksa Dault. Saat itu kalah cuma dengan dua selisih suara. Kedua, saat Munas di Kendari, Sultra, pada 2018, Jana juga maju dalam pemilihan menantang Komjen Purn Budi Waseso dan Adhyaksa Dault.
Berbagi suara, Budi Waseso unggul dengan 19 suara, Adhyaksa 14 suara, dan Jana 2 suara.
Jana yang juga tenaga ahli pengajar Lemhanas ini selalu bangga menjadi anggota Gerakan Pramuka. Termasuk tetap menjadi pembina di sebuah Gugus Depan di Kota Bekasi bersama istrinya, Herlin Komalawati. (R-03)