BANDUNG, WR – Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengaku sangat sedih dengan kondisi saat ini. Pandemi Covid-19 telah banyak membuat warga Kota Bandung jadi sengsara.
Oded mengaku hampir setiap hari menerima keluhan dari warga tentang beratnya perjuangan hidup di saat pandemi ini.
Bahkan saat membaca pesan yang masuk ke ponsel pribadinya, hatinya begitu teriris mengetahui banyak sekali warganya yang tak memiliki uang sepeserpun untuk makan.
“Dua HP Mang Oded, setiap malam mau tidur, bahkan subuh pun saya baca. Miris hati saya mendengar keluhan dari warga. Tentu saja mereka merupakan bagian dari tanggung jawab Mang Oded selaku wali kota,” ungkapnya.
Oded mengungkapkan hal ini di sela-sela penyerahan Bantuan Sosial PPKM Darurat 2021 bagi warga terdampak secara simbolis di Pendopo, Senin (19/7/21).
Beberapa kali Oded tampak menyeka matanya. Rauh kesedihan juga sangat tampak di wajahnya.
Beberapa kali juga Oded terpaksa tak kuasa berkata. Kalimat yang keluar dari mulutnya beberapa kali terdengar terbata-bata.
Oleh karenanya, ia sangat bersyukur, Pemkot Bandung tetap bisa memberikan bantuan meski dengan keterbatasan anggaran.
“Pemkot Bandung harus bisa menyampaikan pertanggungjawabannya kepada masyarakat. Alhamdulillah, berkat kerja sama yang baik, hari ini kita bisa mengeksekusi,” kata Oded.
Pada program Bansos PPKM Darurat 2021, Pemkot Bandung menganggarkan Rp30 miliar. Bantuan ini untuk menolong masyarakat yang betul-betul terdampak.
Sebanyak 60 ribu KPM (Keluarga Penerima Manfaat) akan menerima uang tunai sebesar Rp500 ribu.
Di luar itu, di masa PPKM Darurat ini sebanyak 108.457 KPM akan menerima bantuan beras yang bersumber dari APBN, masing-masing KPM akan mendapat 10Kg beras.
Maka dari itu Oded pun meminta Dinas Sosial beserta aparat kewilayahan untuk bergerak cepat dan tidak lambat dalam menyalurkan bantuan tersebut.
“Mang Oded titip pesan secepatnya ini dieksekusi, jangan lambat. Walaupun dana yang diberikan ini nilainya tidak seberapa. Jangan lihat nilainya, tapi ini sebagai bentuk upaya kami,” harapnya.
Di masa pandemi Covid-19 ini Oded terus mengajak warganya terutama yang mampu dan memiliki ekonomi berkecukupan untuk saling berbagi dan peduli terhadap sesama.
“Covid-19 ini merupakan sebuah momentum untuk dijadikan sebagai ajang berbuat kebaikan, dan mendekatkan diri dengan sang pencipta,” tuturnya.
Menurutnya, berbagi bisa dengan cara apapun baik itu dengan tenaga, pikiran, dan materi, atau masyarakat juga bisa turut berkontribusi melalui program Bandung Berbagi yang ia gagas.
Sebab dengan berbagi dan bekerja sama, ia meyakini permasalahan pandemi ini bisa tertangani dengan baik.
“Saya punya program Bandung Berbagi, Umi (Siti Muntamah, Ketua TP-PKK) dengan PKK memiliki program peduli warga yang sedang isoman, alhamdulilah kader di lapangan sudah berjalan,” ucapnya.
“Ada juga melalui ACT (Aksi Cepat Tanggap). Kemarin ACT menyerahkan 24 ekor sapi ke Mang Oded, kemudian akan disembelih untuk diserahkan ke masyarakat,” tambahnya.
Di tempat sama, Kepala Dinsos Kota Bandung, Tono Rusdiantono mengatakan, dari 60 ribu PKM baru 37.877 PKM yang sudah siap menerima bansos. Maka itu Tono meminta aparat kewilayahan baik itu Lurah, RT/RW untuk segera mengusulkan warganya.
Tetapi, tukas Toto, setiap PKM harus di luar data DTKS. Artinya mereka yang sama sekali belum pernah menerima bantuan dari pemerintah pusat/provinsi.
Selain itu mereka harus memenuhi indikator yang telah disepakati yakni setiap PKM merupakan buruh harian, pekerja informal, disabilitas, lansia. Mereka yang belum mendapat bantuan dari pemerintah pusat/provinsi, mereka yang terdampak dan pernah terpapar Covid-19.
“Kami meminta kepada seluruh kewilayahan untuk mengusulkan data dengan jenis non-DTKS, karena untuk DTKS sudah menerima bantuan,” tuturnya.
Pada bansos ini, terang Tono, warga tidak perlu lagi membuat buku tabungan. Sebab dalam pendistribusiannya Dinsos telah bekerjasama dengan Bank Jabar (BJB).
“BJB sudah memiliki sistem yang cukup canggih, warga hanya cukup memakai QR Code. Jadi setiap PKM akan mendapat kertas berisi kode QR, bisa langsung mendatangi kelurahan untuk mencairkan,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan mengapresiasi atas langkah cepat yang telah diambil oleh Pemkot Bandung.
Tedy mengatakan, di saat daerah lain masih belum melakukan seperti Kota Bandung, namun dengan kesigapannya Pemkot bertanggungjawab membantu warganya.
“Di saat kondisi hari ini kesulitan pendanaan, tapi dengan keberanian Pak Wali kita sepakat menganggarkan Rp30 miliar. Mudah-mudahan pencairannya bisa secepatnya terealisasi,” kata Tedy.
“Pada saat pembagian tidak terjadi kerumunan, jangan sampai niat baik menjadi buruk di masyarakat. Jadi, tolong diatur sedemikian rupa,” pintanya.*(R-07)