• MUKA
  • SOROT
  • PASAR
  • WISATA
  • MILENIAL
  • LENSA
No Result
View All Result
  • MUKA
  • SOROT
  • PASAR
  • WISATA
  • MILENIAL
  • LENSA
No Result
View All Result
No Result
View All Result
MUKA SOROT PASAR WISATA MILENIAL LENSA

Bupati Bandung Ajak Warga Bercocok Tanam

29 July 2021
Bupati Bandung Ajak Warga Bercocok Tanam

SOREANG, WR – Bupati Bandung Dadang Supriatna mengajak masyarakat, untuk bercocok tanam di pekarangan rumah masing-masing. Sebagian masyarakat tentu berpikir, bahwa untuk bercocok tanam memerlukan lahan yang luas, padahal tidak semua warga memilikinya.

Namun saat ini, kata bupati, cukup banyak alternatif metode bercocok tanam yang bisa dilakukan. Termasuk bagi pehobi tanaman yang tidak memiliki halaman rumah yang luas.

“Salah satunya metode hidroponik. Ini salah satu inovasi dalam dunia bercocok tanam. Kelebihan metode ini adalah, tidak memerlukan lahan yang luas,” ucap bupati di Rumah Jabatannya, Soreang, Kamis (29/7/2021).

Hidroponik adalah salah satu metode dalam budidaya menanam, dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan media tanah, yaitu dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan hara nutrisi bagi tanaman.

Kebutuhan air pada hidroponik, lebih sedikit dibandingkan budidaya menanam dengan media tanah. Hidroponik menggunakan air secara lebih efisien, membuatnya cocok diterapkan di daerah yang terbatas pasokan airnya.

“Saat ini, hidroponik sudah menjadi hal yang lumrah di kalangan masyarakat. Banyak yang memilih bercocok tanam dengan sistem hidroponik, karena dianggap lebih efektif dan efisien,” tutur Kang DS, sapaan akrab bupati.

Hidroponik berasal dari kata ‘hydro’ yang berarti air, dan ‘ponos yang berarti kerja. Jadi secara bebas, hidroponik berarti bercocok tanam tanpa tanah. Munculnya metode ini, diawali semakin tingginya perhatian manusia akan pentingnya kebutuhan pupuk bagi tanaman.

Dimana pun tumbuhnya, tanaman dapat tumbuh dengan baik apabila nutrisi atau unsur hara yang dibutuhkan selalu tercukupi. Fungsi tanah adalah untuk penyangga tanaman, sedangkan air merupakan pelarut nutrisi untuk diserap tanaman. Pola pikir tersebut, akhirnya melahirkan metode hidroponik.

Metode ini bisa diguanakan untuk mengatasi masalah kekurangan lahan, yang diharapkan menjadi manfaat untuk masa depan karena mampu dibudidayakan dalam kondisi lahan sempit.

“Untuk itu kepada seluruh masyarakat Kabupaten Bandung, mari mulai berkebun. Karena dengan menanam itu memiliki nilai ibadah, yaitu menyediakan oksigen bagi keberlangsungan hidup manusia,” seru Bupati Bandung. *(R-07)

Share on FacebookShare on Twitter

Berita Terkait . . . Posts

Sosialisasi 4 Pilar, Dede Yusuf Minta Mahasiswa Tak Mudah Patah

Sosialisasi 4 Pilar, Dede Yusuf Minta Mahasiswa Tak Mudah Patah

16 May 2025
Sinergi PLN Icon Plus dan PNM, Wujudkan Gerakan TJSL untuk Ketahanan Pangan dan Konservasi Lingkungan

Sinergi PLN Icon Plus dan PNM, Wujudkan Gerakan TJSL untuk Ketahanan Pangan dan Konservasi Lingkungan

29 April 2025
Sosialisasi 4 Pilar MPR, Dede Yusuf: Tak Ada Sukses yang Dicapai Instan

Sosialisasi 4 Pilar MPR, Dede Yusuf: Tak Ada Sukses yang Dicapai Instan

26 April 2025
Serap Aspirasi, Dede Yusuf: Saya Tak Mau Terjebak Media Sosial

Serap Aspirasi, Dede Yusuf: Saya Tak Mau Terjebak Media Sosial

26 April 2025

Bupati Bandung Ajak Warga Bercocok Tanam

29 July 2021
Bupati Bandung Ajak Warga Bercocok Tanam

SOREANG, WR – Bupati Bandung Dadang Supriatna mengajak masyarakat, untuk bercocok tanam di pekarangan rumah masing-masing. Sebagian masyarakat tentu berpikir, bahwa untuk bercocok tanam memerlukan lahan yang luas, padahal tidak semua warga memilikinya.

Namun saat ini, kata bupati, cukup banyak alternatif metode bercocok tanam yang bisa dilakukan. Termasuk bagi pehobi tanaman yang tidak memiliki halaman rumah yang luas.

“Salah satunya metode hidroponik. Ini salah satu inovasi dalam dunia bercocok tanam. Kelebihan metode ini adalah, tidak memerlukan lahan yang luas,” ucap bupati di Rumah Jabatannya, Soreang, Kamis (29/7/2021).

Hidroponik adalah salah satu metode dalam budidaya menanam, dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan media tanah, yaitu dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan hara nutrisi bagi tanaman.

Kebutuhan air pada hidroponik, lebih sedikit dibandingkan budidaya menanam dengan media tanah. Hidroponik menggunakan air secara lebih efisien, membuatnya cocok diterapkan di daerah yang terbatas pasokan airnya.

“Saat ini, hidroponik sudah menjadi hal yang lumrah di kalangan masyarakat. Banyak yang memilih bercocok tanam dengan sistem hidroponik, karena dianggap lebih efektif dan efisien,” tutur Kang DS, sapaan akrab bupati.

Hidroponik berasal dari kata ‘hydro’ yang berarti air, dan ‘ponos yang berarti kerja. Jadi secara bebas, hidroponik berarti bercocok tanam tanpa tanah. Munculnya metode ini, diawali semakin tingginya perhatian manusia akan pentingnya kebutuhan pupuk bagi tanaman.

Dimana pun tumbuhnya, tanaman dapat tumbuh dengan baik apabila nutrisi atau unsur hara yang dibutuhkan selalu tercukupi. Fungsi tanah adalah untuk penyangga tanaman, sedangkan air merupakan pelarut nutrisi untuk diserap tanaman. Pola pikir tersebut, akhirnya melahirkan metode hidroponik.

Metode ini bisa diguanakan untuk mengatasi masalah kekurangan lahan, yang diharapkan menjadi manfaat untuk masa depan karena mampu dibudidayakan dalam kondisi lahan sempit.

“Untuk itu kepada seluruh masyarakat Kabupaten Bandung, mari mulai berkebun. Karena dengan menanam itu memiliki nilai ibadah, yaitu menyediakan oksigen bagi keberlangsungan hidup manusia,” seru Bupati Bandung. *(R-07)

ShareTweetPin

Berita Terkait . . . Posts

Sosialisasi 4 Pilar, Dede Yusuf Minta Mahasiswa Tak Mudah Patah
HEADLINE

Sosialisasi 4 Pilar, Dede Yusuf Minta Mahasiswa Tak Mudah Patah

16 May 2025
Sinergi PLN Icon Plus dan PNM, Wujudkan Gerakan TJSL untuk Ketahanan Pangan dan Konservasi Lingkungan
BISNIS

Sinergi PLN Icon Plus dan PNM, Wujudkan Gerakan TJSL untuk Ketahanan Pangan dan Konservasi Lingkungan

29 April 2025
Sosialisasi 4 Pilar MPR, Dede Yusuf: Tak Ada Sukses yang Dicapai Instan
HEADLINE

Sosialisasi 4 Pilar MPR, Dede Yusuf: Tak Ada Sukses yang Dicapai Instan

26 April 2025
banner pratani training farm

TERKINI

Sosialisasi 4 Pilar, Dede Yusuf Minta Mahasiswa Tak Mudah Patah

16 May 2025

Sinergi PLN Icon Plus dan PNM, Wujudkan Gerakan TJSL untuk Ketahanan Pangan dan Konservasi Lingkungan

29 April 2025

Sosialisasi 4 Pilar MPR, Dede Yusuf: Tak Ada Sukses yang Dicapai Instan

26 April 2025

Serap Aspirasi, Dede Yusuf: Saya Tak Mau Terjebak Media Sosial

26 April 2025

LSI : Kepala Daerah di Jabar Harus Ikuti Langkah Bupati Bandung Terjemahkan Program Presiden

25 April 2025

Kundapil ke Desa Lengkong, Dede Yusuf Dicurhati 5 Soal Berikut Ini

25 April 2025

BRI RO Bandung Serahkan Bantuan Buku Lewat Program TJSL “Ini Sekolahku”

17 April 2025

Jelang Lebaran, Dede Yusuf Cek Kenaikkan Harga di Pasar Kopo Sayati. Berikut Daftarnya

6 April 2025

Di Ciparay, Dede Yusuf Jelaskan Tugas Barunya Sebagai Waketum Demokrat

25 March 2025

Bantu AHY di Pusat, Dede Yusuf Jabat Wakil Ketua Umum

24 March 2025

TERVIRAL

Empat Camilan Khas Bandung Timur Wajib Dicicip

23 March 2022

Kundapil ke Desa Lengkong, Dede Yusuf Dicurhati 5 Soal Berikut Ini

25 April 2025

Sosialisasi 4 Pilar, Dede Yusuf Minta Mahasiswa Tak Mudah Patah

16 May 2025

Ammarkids, Kaos Anak Muslim dari Soreang yang Mendunia

1 March 2022

Tempat Makan Enak di Bandung Selatan

3 February 2022
banner pratani training farm
Tentang Kami Balai Redaksi Pedoman Cyber Kerja sama
Follow

Tentang Kami | Balai Redaksi | Pedoman Cyber | Kerja sama

Tentang Kami | Balai Redaksi | Pedoman Cyber | Kerja sama

MUKA

SOROT

  • POLITIK
  • KOTA
  • KESRA
  • SOSIAL

PASAR

  • SEMBAKO
  • EKRAF
  • BISNIS
  • Tentang Kami
  • Balai Redaksi

LENSA

WISATA

  • DESTINASI
  • KULINER
  • BUDAYA

MILENIAL

  • RAGAM
  • HOBI
  • ARENA
  • PENTAS
  • Pedoman Cyber
  • Kerjasama