SOREANG, WR – Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti berharap Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) 2021-2026 di Kabupaten Bandung untuk menggunakan pendekatan yang mampu memberi solusi terhadap dampak yang ditimbulkan akibat pandemi Covid-19.
“Memasuki RPJMD lima tahun ke depan, bagaimana perencanaan tersebut mampu mengelola kompleksitas akibat pandemi Covid-19,” kata Rektor saat menjadi pembicara kunci Musrenbang RPJMD 2021-2026 Kab. Bandung secara virtual, Rabu (28/7/21).
Dikatakan kompleks, dampak pandemi Covid-19 tidak hanya menyasar sektor kesehatan saja. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) selama sebulan terakhir berdampak besar pada pelaku usaha, pengurangan jam kerja, bahkan kehilangan pekerjaan.
Di sektor pendidikan, pemberlakuan pembelajaran daring selama setahun terakhir juga dapat berdampak pada penurunan kualitas sumber daya manusia.
Karena itu, Rektor mendorong Pemkab Bandung seyogianya harus mampu mengelola risiko krisis dalam RPJMD. Pemulihan ekonomi tetap menjadi agenda strategis pembangunan jangka menengah.
Dalam mewujudkannya, ada tiga langkah yang bisa dilakukan. Rektor mengatakan, hal pertama yang perlu dilakukan adalah memastikan sistem kesehatan dipenuhi. Sebab sistem kesehatan yang terjamin akan mendukung pemulihan ekonomi bertahap secara sistematis.
Upaya kedua adalah pemulihan ekonomi memprioritaskan pemulihan sektor-sektor ekonomi, di antaranya penambahan kembali tenaga kerja dan jam kerja. Selanjutnya, pendekatan inovasi berbasis pengetahuan dan informasi menjadi terobosan untuk menghadapi tantangan yang kompleks.
“Jangan berharap pengelolaan dilakukan seperti itu saja. Tetapi harus dilakukan melalui inovasi berbasis pengetahuan dan informasi pasar,” tuturnya.
Diharapkan, masyarakat, pemerintah, dan sektor bisnis mampu beradaptasi dan berinovasi pada tatanan baru. Krisis yang terjadi perlu dikelola sehingga menjadi tatanan kehidupan baru yang tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Kalau saja pengolaan krisis ini berbuah menjadi tatanan baru, maka kita akan saksikan tatanan ekonomi sosial Kabupaten Bandung akan menjadi baru tetapi mewariskan nilai-nilai baik di masa lalunya,” kata Rektor.
Pada Musrenbang tersebut, Unpad juga menjalin kerja sama dengan Pemkab Bandung dan Bank Indonesia. Penandatanganan Nota Kesepahaman dilakukan secara virtual oleh Rektor Unpad, Bupati Bandung Dadang Supriatna, serta Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Barat Herawanto.
Dalam sambutannya Herawanto menjelaskan, BI bersama Unpad dan Pemkab Bandung sepakat mendukung pengembangan ekonomi daerah di Kabupaten Bandung. Ada sejumlah program yang dijalankan, yaitu program pengendalian inflasi, peningkatan kapasitas produksi dan kualitas produk pangan, perwujudan ketahanan pangan, hingga pengembangan sektor riil UMKM.*(R-07)