SOREANG, WR – Program 99 Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Bandung, berakhir pada hari ini, Senin (2/8/21). Melalui 7 program, 109 kegiatan dan 164 sub kegiatan, realisasi program mencapai 85 persen, dengan menyisakan 15 persen kegiatan yang terkendala dalam hal penuntasan, baik peresmian ataupun launching.
Capaian itu, menurut Bupati Bandung Dadang Supriatna, bukanlah hasil kinerjanya bersama Wabup Sahrul Gunawan saja. Akan tetapi merupakan hasil kerja keras yang telah dilakukan seluruh jajarannya.
Bupati Bandung menilai seluruh perangkat daerah (PD), mampu menerjemahkan visi dan misi pembangunan yang diusungnya, yaitu mewujudkan Kabupaten Bandung Bedas, Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis dan Sejahtera.
Apresiasi itu ditunjukkan melalui penyerahan penghargaan Bedas Award kepada sejumlah perangkat daerah, yang dinilai berkinerja terbaik di antara yang baik.
“Alhamdulillah, hari ini kami sudah bisa menyelesaikan 99 hari kerja. Ini berkat kekompakan ASN (Aparatur Sipil Negara) Kabupaten Bandung yang sangat luar biasa. Terima kasih atas kerja keras semuanya. Penghargaan ini bertujuan untuk memberikan semangat, agar seluruh perangkat daerah terus melakukan langkah-langkah inovatif, sehingga bisa memberikan suatu karya yang manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” ucapbupati didampingi Wabup Sahrul Gunawan di sela acara Penghargaan Bedas Award, 99 Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati Bandung di Gedung Moh. Toha, Soreang, Senin (2/8/21).
Peringkat pertama Bedas Award diraih oleh Diskominfo, disusul Disperkimtan dan DPUTR. Sedangkan Harapan Pertama diraih oleh DP2KBP3A, disusul oleh Disarpus dan DLH.
Kang DS, sapaan Dadang Supriatna menuturkan, setelah melihat potensi-potensi yang ada, dirinya tidak akan ragu lagi dalam mengambil sebuah keputusan atau kebijakan sebagai langkah lebih lanjut. Ia pun optimis menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di tahun 2022 nanti sebesar 1,2 triliun.
“Tahun depan PAD kita targetkan meningkat, dari Rp960 miliar menjadi 1,2 triliun. Kita doa kan saja, pandemi ini segera hilang,” ujar Kang DS.
Saat ini, lanjut Kang DS, Indonesia termasuk Kabupaten Bandung tengah mengalami krisis akibat pandemi Covid-19. Ia pun meminta jajarannya untuk terus fokus memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Kang DS berharap, pandemi cepat berakhir sehingga Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tidak terus berlanjut. Menurutnya, jika APBD terus di-refocusing untuk penanganan Covid-19, Kabupaten Bandung akan kesulitan membangun.
“Anggaran akan habis untuk bansos. Kalau APBD kita Rp 5,5 triliun dibagi rata kepada masyarakat, itu per orangnya hanya mendapat 150 ribu saja. Mari kita doakan, agar wilayah kita ini mampu mencetak pengusaha-pengusaha handal yang sukses. Menjadi agnia yang bisa ikut membantu berjalannya program-program Pemkab Bandung,” tutur Kang DS.
Setelah 99 hari bekerja, ia akan mengajak jajarannya melakukan kerja maraton. Kang DS pun meminta seluruh pihak untuk kompak dan semakin solid.
“Mari kita selalu berpikir positif. Saya selaku Bupati bersama Aa Sahrul selaku Wakil Bupati, memberikan kepercayaan penuh kepada seluruh PD. Saya harap, kekompakan ini dapat dipertahankan dan terus ditingkatkan,” harapnya.
Bupati mengatakan dalam dunia pemerintahan, bupati dan wabup masing-masing memiliki tugas yang berbeda. Namun prinsipnya, mereka berdua ingin mengabdikan diri kepada masyarakat dan daerah Kabupaten Bandung.
“Insyaa Allah kami sudah sepakat, dalam lima tahun ke depan akan bersama-sama membangun Kabupaten Bandung menuju ke arah yang lebih baik dan lebih maju lagi,” tutup Kang DS.
Sementara itu Wabup Sahrul Gunawan mengatakan, capaian 85 persen menurutnya adalah sebuah prestasi di tengah situasi pandemi seperti saat ini. Semua pihak bekerja dengan maksimal, dan berharap ke depan dapat menunjukkan kinerja yang lebih baik lagi.
Dalam kesempatan kunjungannya ke beberapa wilayah, ia banyak menemukan komunitas muda yang kreatif dan inovatif yang memiliki pemikiran yang hebat.
“Saya akan terus memberikan sumbangsih pemikiran, begitu pula saya mengajak semua pihak, untuk berkontribusi dan memberikan keberdayaannya untuk kemajuan Kabupaten Bandung,” tutur wabup.
Sahrul mengakui, sebelumnya ia bukan orang yang sering berkecimpung di dunia birokrasi dan pemerintahan. Pemerintahan tidak sesederhana yang selama ini ia pikirkan, terlebih dengan wilayah Kabupaten Bandung yang cukup luas.
“Saya awalnya berpikir dan menganalogikan kepala perangkat daerah sebagai manajer di sebuah perusahaan, yang mengatur suatu bidang. Tapi ternyata setelah saya mendalami, ternyata lebih dari itu. Itulah seni manajemen pemerintahan, seni koordinasi, seni pengawasan. Apa yang telah saya lewati beberapa saat ke belakang, juga merupakan bagian dari seni. Untuk itu dalam kesempatan ini, saya menyampaikan permohonan maaf, dan saya menganggap ini adalah bagian dari proses pendewasaan saya dalam dunia pemerintahan,” beber Sahrul Gunawan.*(R-07)