BANDUNG, WR- Sebuah kreasi digagas Pramuka Jawa Barat. Untuk menghubungkan tali kasih antarprovinsi, sebuah jembatan gantung dibangun di perbatasan Jabar-Jateng.
Jembatan tersebut diharapkan menyatukan asa dan cinta warga di pedesaan. Khususnya yang dipisahkan Sungai Cisanggarung di Kabupaten Cirebon dengan Jawa Tengah.
“Semoga menyatukan ikatan batin Pramuka di kedua provinsi,” ujar Ketua Kwarda Jabar Atalia Praratya dalam jumpa pers Syukuran Hari Pramuka ke-60, Jumat (20/8/2021).
Kebetulan pimpinan puncak Pramuka di kedua provinsi bertetangga ini adalah istri gubernur. Jabar dipimpin Atalia Praratya Ridwan Kamil. Kerap dipanggil Kak Cinta. Sementara ketua Kwarda Jateng dijabat Siti Atiqoh Ganjar Pranowo.
Ketua Harian Kwarda Jabar Deni Nurdyana Hadimin menyebut jembatan cinta dua provinsi membentang 150 meter di atas Sungai Cisanggarung. Lokasinya di Desa Kalirahayu, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon.
Sementara lokasi seberangnya di Desa Limbangan, Losari, Kab Brebes, Jateng. “Pramuka Jabar menggandeng tim Vertical Rescue dan BPBD Jabar. Anggarannya sekitar 150 juta,” papar Deni.
Teknologinya menggunakan konstruksi baja sling, kabel-kabel tembaga, dan baja. “Desain dan konstruksi teknologinya yang pertama di Indonesia,” jelasnya.
Tim konstruksi sudah melakukan bimtek di Buper Kiarapayung, Sumedang. “Akhir bulan ditargetkan mulai dikerjakan. Semoga dalam dua mingguan bisa selesai,” jelasnya.
Deni yang juga Dirut PT Jaswita ini mengaku ada perbedaan mendasar dengan jembatan yang sebelumnya banyak dibangun Kwarda Jabar. Tidak lagi menggunakan konstruksi bambu, tapi baja sling.
“Dengan baja sling bentang sungai bisa lebih panjang. Juga tahan lebih lama,” ungkapnya.
Di era Dede Yusuf memimpin Kwarda Jabar lebih 13 jembatan bambu dibangun. Lokasinya tersebar di Sumedang, Ciamis, Kota Bekasi, Cianjur, Bandung Barat, dan Kabupaten Bandung. (R-03)