BANDUNG WR- Prestasi bisa diraih siapa saja. Termasuk oleh Pramuka berkebutuhan khusus.
Seperti lima Pramuka berikut ini. Ria Ade Pia, Siti Aulia, Haisya Najla, Ernes Hidayatul, dan Raisya Putri. Mereka utusan SLB Tamansari, Kota Tasikmalaya yang menjadi Juara I lomba film pendek yang diadakan Balai Besar POM di Bandung dan Kwarda Gerakan Pramuka Jawa Barat.
Judul film pendek yang dinyatakan sebagai juara adalah Mindfullness. Karya mereka dibimbing dua orang pembina sekaligus guru di SLB tersebut.
Pengumuman juara dilakukan pada Jumat (3/9/2021) di Hotel Pullman Bandung bertajuk Gebyar KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) Pengawasan Obat dan Makanan. Dihadiri Ketua Kwarda Jabar Atalia Praratya Ridwan Kamil dan Kepala Badan POM RI Penny Kusumastuti Lukito.
“Terkumpul 1.095 film pendek yang dikirimkan Pramuka golongan Penggalang, Penegak, dan Pramuka Berkebutuhan Khusus dari 27 Kwarcab di Jawa Barat,” jelas Ketua Komisi Kerjasama Kwarda Jabar Aseng Djunaedi.
Raihan tersebut sekaligus dicatat Muri (Museum Rekor Indonesia) sebagai prestasi pertama di dunia. Yakni film pendek bertema keamanan obat dan makanan karya Pramuka Indonesia.
Lima Pramuka berkebutuhan khusus (PBK) asal Kota Tasikmalaya berhak atas hadiah sebuah laptop. Termasuk uang pembinaan Rp 1,5 juta.
Muhammad Irhas, seorang Pramuka Penegak (16-20 tahun) dari Kota Tasikmalaya juga merebut Juara Utama lomba film pendek untuk seluruh kategori.
Berikutnya, Ikbar sebagai Juara 1 Penegak Putera (Karawang), Fitria jadii Juara 1 Pengak Puteri (Majalengka). Kemudian, golongan Penggalang (11-15 tahun) keluar sebagai pemenang pertama putri Wyilaf (Majalengka) dan M. Ghaus Mizwar dari Cianjur untuk kategori putra.
“Kita tahu, kegiatan seperti inipenting karena generasi bangsa, khususnya tunas muda kita, perlu dibiasakan memiliki kegiatan produktif, kreatif, dan juga solutif sesuai dengan perkembangan zaman,” tegas Atalia.
Yang dilakukan Pramuka dengan karya film pendek, bukan saja bermanfaat bagi mengasah diri, tapi juga memberi kontribusi bagi masyarakat. Terutama dalam pentingnya keamanan pangan dan obat.
Hal senada diucapkan Kepala Badan POM RI Penny Kusumastuti Lukito. Menurutnya, inovasi KIE merupakan salah satu program dari BPOM untuk melayani dan melindungi masyarakat.Â
“Dengan lomba tersebut, Badan POM dan Pramuka Jabar ingin memberikan informasi mengenai pemahaman obat dan makanan kepada masyarakat melalui karya generasi muda,” kilah Penny. (R-03)