BANDUNG, WR- Pemandangan tidak biasa terjadi saat Dede Yusuf menjalani masa reses anggota DPR. Wakil ketua Komisi X dari Fraksi Partai Demokrat itu tiba-tiba dipepet prajurit TNI.
Empat prajurit TNI-AU sekaligus. Tiga di antaranya perwira. Kejadiannya saat Dede memantau pelaksanaan program SMK Pusat Keunggulan (SMK PK). Lokasinya di SMK Angkasa 1 Margahayu, Kabupaten Bandung.
“Ini yang kedua kali Kang Dede Yusuf hadir di SMK Angkasa 1. Yang pertama sangat bersejarah banget bagi saya karena pas ulang tahun,” ujar Kepala SMK Angkasa 1 Mayor Lek Sutrisno, Jumat (15/10/2021).
Hadir juga Kolonel Penerbang Mokhamad Mukhson sebagai Danlanud Sulaiman. Di sekolah berbasis pendidikan vokasi tersebut Danlanud menjabat pembina.
“Terima kasih Kang Dede yang telah membantu banyak SMK Angkasa 1, khususnya program beasiswa KIP,” jelas Sutrisno.
Tahun ini, SMK Angkasa 1 Margahayu ditetapkan Kemdikbud Ristek jadi salah satu center of excellence (COE). Disiapkan anggaran Rp 3,6 miliar agar SMK di bawah binaan TNI-AU tersebut benar-benar jadi pusat keunggulan.
Menurut Dede Yusuf, ada empat SMK di Kabupaten Bandung yang tahun ini ditetapkan jadi SMK PK. Yakni, SMK Angkasa 1, SMK Marhas Margahayu, SMK Wirakarya 1 Ciparay, dan SMK Tamansiswa.
“Namanya juga pusat keunggulan, tentu saja harus jadi percontohan bagi SMK lain,” kata Dede. Agar program pemerintah itu mencapai target, mantan wakil gubernur Jabar ini memastikan dukungan akan terus berlanjut.
Diapit tiga perwira TNI-AU, Dede lantas keliling area SMK. Dimulai kegiatan pembangunan fisik untuk fasilitas bengkel kerja para siswa. Kemudian melihat dari dekat berbagai alat dan mesin untuk kepentingan praktik.
“Saya yakin lulusan SMK Angkasa punya kompetensi unggulan karena di bawah binaan langsung TNI-AU,” tegas Dede. Ditambah program PK, dapat dipastikan lulusannya lebih mudah masuk dunia kerja.
“Apalagi punya budaya kerja disiplin tinggi seperti TNI,” tambahnya. (R-03)