BANDUNG, WR- Bagaimana cara menyampaikan kritik ke pemerintah dan DPR? Tidak perlu datang ke Senayan. Tapi cukup mengakses media sosial anggota DPR RI.
Begitulah tips yang disampaikan Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf Macan Effendi. Cara praktis itu disampaikan Dede saat reses DPR dan bertemu para guru honorer dan orang tua murid di SDN 04 Rancaekek, Kabupaten Bandung.
“Cukup follow akun Instagram dan YouTube saya. Silakan sampaikan aspirasi dan kritik yang bisa kita perjuangkan di DPR,” kata Dede, Sabtu (16/10/2021).
Turut menyertai Dede, antara lain, Camat Rancaekek Baban Banjar, Anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Kabupaten Bandung Yayat Sudayat (Abah Yayat), dan Ketua Imah Rancage Saeful Bachri.
Mantan wakil gubernur Jabar ini mengaku punya ruang publik untuk melihat kinerja dirinya di akun YouTube: Jendela Dede Yusuf. “Tidak perlu jauh-jauh berangkat ke Senayan, lihat, subscribe, share dan comment di tayangan Jendela Dede Yusuf,” katanya.
Dede tidak melarang warga mengikuti akun para selebriti. Termasuk para artis yang dilabeli Sultan oleh netizen karena kekayaannya. Cuma diingatkan, lebih baik mengikuti para idola yang benar-benar berjuang.
Berjuang untuk sukses dan berjuang bagi kemaslahatan masyarakat. “Tidak perlu saya, ikuti dan contohlah orang-orang yang berjuang,” tandasnya.
Dengan begitu, papar salah satu ketua DPP Partai Demokrat ini, masyarakat tidak terbuai dengan mimpi-mimpi yang sulit diwujudkan. Sebab, dunia selebriti, apalagi bergelar “Sultan”, tentu sulit digapai semua orang dalam kehidupan nyata.
Sebagai anggota DPR, Dede mengaku terkadang ada anggapan miring mengenai kinerja para wakil rakyat. Seolah-olah cuma datang, duduk, duit (D3). Kerjanya makan gaji buta. “Padahal tidak semuanya begitu,” katanya.
Aktif dan eksis di medsos, lanjut Dede, merupakan bagian dari pelaporan kinerja. Juga ruang aspirasi bagi publik untuk menyampaikan saran, masukan, dan kritik.
“Banyak sekali guru honorer yang curhat di medsos saya,” jelasnya. Medsos juga bisa jadi feedback atas semua program pemerintah, termasuk bantuan TIK bagi sekolah.
“Saya harus memastikan tidak ada potongan-potongan apa pun atas semua program yang saya salurkan,” tandasnya.
SDN 04 Rancaekek mendapat paket bantuan TIK berupa 15 laptop dan satu projektor. Disalurkan juga beasiswa Program Indonesia Pintar. (R-03)