BANDUNG, WR- Nakhoda NU Jawa Barat berpindah tangan. Secara mengejutkan, ketua lama (incumbent) kalah telak dalam pemungutan suara.
KH Juhadi Muhammad yang saat ini menjabat ketua PCNU Indramayu menang telak dalam pemungutan suara. Mengalahkan KH Hasan Nuri Hidayatullah yang menjabat ketua Tanfidziah PWNU Jabar periode 2016-2021.
AlIh kepemimpinan NU Jabar dilaksanakan dalam Konferensi Wilayah (Konferwil) XVIII yang digelar di Grand Asrila Hotel Bandung, 30-31 Oktober 2021.
Acara dibuka Ketua Umum PBNU KH Said Agil Siradj. Sementara Gubernur Jabar Ridwan Kamil memberi sambutan secara virtual.
Kiai Said sempat menyorot ketimpangan sosial masyarakat Indonesia. Menurut dia, banyak aset kekayaan alam dan sumber daya ekonomi dikuasai segelintir konglomerat.
Bahkan, kekayaan empat konglomerat hampir sama dengan jumlah kekayaan 100 juta masyarakat kita. “Kemajuan dalam sila-sila Pancasila sudah baik. Terutama demokrasi dan politik. Yang masih jauh panggung dari api adalah sila kelima. Yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” tandasnya.
Proses pemilihan nakhoda baru NU Jabar dimulai dengan musyawarah tujuh ulama senior untuk menunjuk Rais Syuriah PWNU periode 2021-2026. Terpilih KH Abun Bunyamin dari Ponpes Cipasung, Kabupaten Tasikmalaya.
Selanjutnya dilakukan voting ketua Tanfidziah. Ada 28 suara yang diperebutkan. Yakni 27 suara PCNU, dan satu suara milik PWNU. Ada tiga calon yang memenuhi syarat maju ke pemilihan.
Hingga dini hari, hasilnya cukup mengejutkan. KH Juhadi Muhammad SH meraih 19 suara. Juragan tambak dari Indramayu itu langsung ditetapkan sebagai ketua terpilih karena sudah merebut 50 persen suara sah.
Sementara, incumbent KH Hasan Nuri Hidayatullah dari Ponpes As-Shiddiqiah III Cilamaya, Karawang meraih delapan suara. Satu suara direbut Dr Romdloni.
Tampilnya KH Juhadi diharapkan membawa warna baru kepemimpinan NU Jabar. Selain dikenal low profile, pria kelahiran Desa Karanganyar, Kecamatan Pasekan itu adalah dermawan dan pekerja keras.
Dia sukses memimpin NU Indramayu dengan latar belakang pengusaha tambak ikan dan periklanan. Di bawah kepemimpinan dirinya, NU memiliki kantor dan gedung dakwan. Juga perguruan tinggi. (R-03)