BANDUNG, WR- Hal tak terduga terjadi di Workshop Pendidikan. Dihadiri pejabat Kemendikbud Ristek dan Disdik Kabupaten Bandung.
HadIr juga Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf Macan Effendi. Di depan 150 orang guru, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan yang memenuhi aula Hotel Sutan Raja, Soreang pada Jumat (19/11/2021).
Pokok masalah diawali saat Dede Yusuf cerita para guru honorer yang naik derajat jadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). “Di sini apakah ada yang lulus dan lolos P3K? Jika ada selamat ya. Dulu digaji 300-400 ribu sekarang jadi tiga juta,” ucap politikus Demokrat ini.
Hadirin pun tepuk tangan. Termasuk Direktur Penmas dan Pendidikan Khusus Kemendikbud Dr Samto. Juga Kepala Disdik Kabupaten Bandung Rully Hendarsyah.
Dede berpesan agar para guru yang telah diangkat jadi P3K meningkatkan dedikasi dan kompetensi. Jangan lantas hidup konsumtif. “Nikmati dan syukuri. Jangan sampai dulu nyicil motor sekarang berniat jadi mau nyicil mobil,” seloroh wakil rakyat dari Jabar II (Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat).
Giliran tanya jawab, tampilah seorang ibu-ibu paro baya dari Kecamatan Pameungpeuk. Namanya Erna Nurhayati, 52. Bicara awal datar-datar saja mengenai pengalaman hidupnya menjadi guru honorer di SDN Palasari 03.
Suana berubah drastis saat ibu yang telah mengabdi 26 tahun itu menceritakan perubahan drastis hidupnya. “Alhamdulillah, dulu digaji 400 ribu sekarang jadi tiga juta lima ratus,” ucap Erna sambil terisak.
Tangis bahagia pun pecah. Masih dengan ekspresi tangis bahagia, lulusan D2 UPI dan S1 Universitas Bale Bandung itu menutup pertanyaan dengan menyeka air mata.
Isi ruang pertemuan berubah sunyi. Dede dan para pejabat yang hadir menyimak ungkapan bahagia tersebut. “Ibu….saya ikut senang dengan kondisi Ibu Erna sekarang,” ujar Dede menimpali.
Wakil gubernur Jabar periode 2008-2013 itu berpesan agar para guru menjauhi pinjaman online (Pinjol). “Yang bunuh diri gara-gara Pinjol itu nyata dan banyak. Saya berharap para guru menjauhi Pinjol,” tegasnya.
Direktur Penmas dan Pendidikan Khusus Kemendikbud menyebut total anggaran pendidikan di APBN tercatat Rp 550 triliun. Dikelola pusat hanya Rp 80 triliun. Itu pun masih dipergunakan untuk program-program memperkuat pendidikan di daerah.
“Selebihnya menjadi dana transfer ke daerah,” tegas Samto. Contohnya dana pendidikan di Kabupaten Bandung yang mencapai Rp 1,3 triliun.
Samto minta para kepala sekolah dan jajaran dinas pendidikan jujur dalam mengisi Dapodik (Data potensi pendidikan). Sebab, dalam dua tahun terakhir banyak usulan dana alokasi khusus (DAK) fisik gagal dipenuhi Kemendikbud.
Penyebabnya tidak sesuai antara usulan dengan Dapodik. ” Mari kita jujur. Isilah Dapodik apa adanya. Jangan dibuat-buat agar kelihatan bagus. Kalau ruang kelas jelek jangan ditulis bagus. Nanti pas usulan DAK pasti gagal karena tidak sesuai dengan Dapodik,” tegasnya.
Menjelang Salat Jumat, Bupati Bandung Dadang Supriatna (DS) tiba di tempat. Dia diminta menutup acara bertajuk Peran Anggaran Transfer Daerah dalam Pemenuhan Standar Sarana Pendidikan.
“Terima kasih kepada Kang Dede Yusuf yang selalu rajin menyapa warga dan memperjuangkan kemajuan Kabupaten Bandung,” tandas DS.
Menurut politikus PKB ini, Dede Yusuf bukan saja berjuang bersama dalam Pilkada yang dimenangkannya. Tapi selalu memberikan yang terbaik bagi Kabupaten Bandung. “Saya tahu sekali sepak terjang Kang Dede sebagai anggota DPR yang selalu memberikan yang terbaik,” jelasnya. (R-03)