JELEKONG, WR – Wayang Golek merupakan seni pertunjukan yang sangat digemari masyarakat Sunda di seluruh Nusantara.
Salah satu padepokan wayang golek yang masih bertahan hingga hari ini adalah Giri Harja di Jelekong, Kabupaten Bandung. Dari pedepokan ini telah lahir nama-nama besar dalang wayang golek yaiti Abah Sunarya, Ade Kosasih Sunarya, dan Asep Sunandar Sunarya.
Salah seorang generasi dalang dari Giri Harja yang kini sudah mencuat namanya adalah Dadan Sunandar Sunarya. Ia disebut-sebut sebagai renkarnasi Asep Sunandar Sunarya.
Namun, selain Dadan masih ada sederet nama cucu-cucu dari tiga tokoh Padepokan Giri Harja yang kini mulai memperlihatkan eksistensinya di dunia pewayangan.
Lalu, siapa saja regenerasi dalang yang terlahir di Pademokan Giriharja? Berikut nama-namanya sebagaimana dikutip dari akun youtube Sabda Palon Giriharja 3:
Ki Dede Candra Sunarya – Cepot Ngeband
Ki Iwan Sunarya – Giri Harja Syiar
Ki Wisnu Sunarya – Putu Giriharja
Ki Oza Kosasih Sunarya – Giri Harja 2 Putra
Ki Adhi Konthea Kosasih Sunarya – Putu Giri Harja 2
Ki Khanha Kosasih Sunarya – Giri Harja 2 Putu
Ki Cipta Dewa Sunandar – Giri Harja 3
Ki Bhatara Sena Sunandar – Sabdapalon Giri Harja 3
Ki Gysta Gumilar Sunandar – Putra Giri Harja 3
Ki Yogaswara Sunandar Sunarya – Giri Harja 3 Putra
Ki Lana Sunandar – Bungsu Giri Harja 3
Ki Rafly Sunandar – Putu Giri Harja 3
Ki Rudi Rantika Sunagar – Putra Giri Harja 4
Ki Tresna Sunagar Sunarya – Giri Harja 4 Putra
Ki Dhimas Harisma Subarsana – Giri Harja 5 Putra
Ki Iman Witular – Giri Harja 7
Ki Dicky Djuhari Sunandar – Pujaran Giri Harja 3.
Menurut mantan dalang cilik, Asep Sandi Kamajaya dalang harus mengikuti arus zaman tanpa mesti menghilangkan tradisi.
Begitu juga dekorasi dan konsep pedalangan harus situasional. “Jika tidak mengikuti perkembangan pasti ketinggalan,” uja Asep.
Wayang itu hanya media, sebab, menurut Asep pada prinsipnya tujuan berkesenian itu memberikan hiburan, penerangan, serta pendidikan.
Supaya wayang tetap eksis ada istilah wayang kapsul (kacapi suling), ada wayang perkusi dan sebangsanya yang pemainnya hanya beberapa orang. Seperti pernah populer dalang Riswa (alm) dengan Pojok Si Cepotnya. (MH)