BANJARAN, WR – Satu Keluarga Tinggal Di Gubuk Reyot Bertahun-tahun, Bupati Bandung Langsung Intruksikan Dinas Terkait Bedah Rumah.
Miris, itulah kata yang tepat melihat kondisi keluarga Dodi Hermawan dan Heni Sumarni, warga kampung baru Desa Banjaran Wetan Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung.
Sudah Tujuh tahun lamanya pasangan suami istri Dodi dan Heni bersama kedua anaknya tinggal di sebuah gubuk reyot, yang jauh dari kata layak huni.
Bahkan jika malam tiba, keluarga ini harus berdesakan untuk tidur, dengan luas gubuk hanya sebesar sembilan meter persegi.
Selain sempit, keluarga ini pun harus menahan dingin dari tiupan angin, lantaran dinding rumah hanya ditutupi oleh kain sarung, dan atap menggunakan asbes, serta berlantaikan tanah. Terlebih jika kondisi hujan, air pun membahasi seluruh bagian dalam rumah.
Menurut pemilik Rumah, Heni Sumarni, dirinya beserta keluarga terpaksa tinggal di rumah tidak layak huni, faktor enkonomilah yang memaksa keluarganya harus bertahan di gubuk reyot ini.
“Yah, mau gimana lagi, sudah tujuh tahun terpaksa harus bertahan tinggal disini, apalagi kerjaan si bapa hanya jualan cilok gulung, cuman cukup buat kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.
Heni pun menambahkan, sudah beberapa hari ini suaminya tidak bisa berjualan lantaran roda nya rusak, dan tidak memiliki biaya untuk perbaikan.
Mengetahui ada warganya yang masih tinggal di rumah tidak layak huni, Bupati Bandung Dadang Supriatna saat ditemui di rumah dinasnya, Rabu (9/3/2022) menegaskan akan langsung mengintruksikan Dinas terkait agar mengecek kondisinya, dan secepatnya melakukan bedah rumah.
“Saya baru dapat informasi barusan, masih ada warga yang tinggal di rumah tidak layak huni, hari ini saya langsung Intruksikan Dinas Terkait untuk mendatangi lokasinya, mengecek kondisinya, dan langsung merencanakan bedah rumah secepatnya,” ucapnya.
Kang DS, sapaan akrab Bupati Bandung pun menjanjikan akan langsung memprioritaskan bedah rumah terhadap warganya yang masih tinggal di rumah tidak layak huni tersebut, dengan target sebelum bulan Puasa sudah rampung. (YK)