BANDUNG, WR- Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf Macan Effendi memimpin rombongan politikus Senayan ke Jawa Barat. Dia “balik Bandung” bertemu stakeholder pendidikan.
Pertemuan dalam rangka kunjungan reses masa persidangan IV tersebut dilaksanakan di Aula Dewi Sartika Kantor Disdik Jabar, Senin (18/4/2022). Rombongan Komisi X diterima Kadisdik Jabar Dedi Supandi beserta jajaran.
Turut hadir juga pimpinan perguruan tinggi baik negeri maupun swasta di Jawa Barat. Fokus utama kunjungan dalam rangka menyerap aspirasi revisi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).
Di depan para wakil rakyat, Dedi Supandi “pamer” salah satu program unggulan di era Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang terkait pendidikan tinggi. Program tersebut dinamakan Jabar Future Leaders (JFL).
“Program ini dianggarkan hampir 25 miliar rupiah yang diberikan kepada 1.247 mahasiswa di 113 perguruan tinggi,” jelas Dedi Supandi.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf menyebut kahadiran dirinya dalam rangka membuat peta jalan pendidikan Indonesia. Hal tersebut dimaksudkan agar diketahui pola pendidikan beserta aluar roadmap-nya.
“Tentu ini semua akan menjadi concern kita,” ucap mantan wakil gubernur Jabar ini. Politikus Partai Demokrat dari Jabar II (Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat) ini akan terus menemui para pihak dunia pendidikan.
“Tugas kita untuk menyerap aspirasi pengelola pendidikan dan penyelenggara pendidikan. Apalagi jika akan melakukan perubahan yang signifikan,” tandasnya.
Begitu Dede merilis giatnya di medsos, ada netizen yang mempertanyakan anggaran pendidikan. Akun Mufarrohah Khlalil Ghazali menulis: “Anggaran pendidikan masih 20% dari APBN atau sudah ada perubahan kah Pak ?
Adek2 kebingungan mau urus KIP Kartu Indonesia Pintar”.
Ada juga akun Drs Asep menulis: “Ceuk uing meronovasi pendd tdk lah mudah sebab kemajuan teknologi dan lingkungan pendidikan serta latarbelakang
Lembaga masing2 tidak semua sama
Dikaji dulu dg matang dg minimal 3 kali penelitian kekurangan atau kelebihan di catat …klu hasil ok baru…
Dg model aplikasi bagus tapi harus diperhatikan dampak negatifnya kekurangannya dsb”. (R-03)