PASIRJAMBU, WR – Hujan Deras kembali mengguyur wilayah selatan Kabupaten Bandung pada Rabu (14/6) lalu, mengakibatkan bencana tanah longsor dan juga banjir di sejumlah titik di sekitar Ciwidey. Beberapa akses jalan tertimbun material tanah longsor sehingga tidak dapat dilewati oleh kendaraan.
Kejadian tersebut berlokasi di jalan alternatif lintas provinsi, Kabupaten Bandung menuju Cianjur. Akses jalan tersebut diperuntukan warga perkebunan yang tinggal di Desa Sugihmukti, Kecamatan Pasirjambu, sebagai akses pendistribusian hasil kebun maupun barang penunjang seperti pupuk.
Sebagai pertolongan pertama untuk membuka jalur yang tertutup, GeoDipa segera menurunkan alat berat untuk membersihkan tanah yang menutupi badan jalan.
“Kejadian alam tentunya tidak bisa kita prediksi kapan akan datang. Namun salah satu upaya yang dapat dilakukan kakau ada bencana adalah dengan bantuan tenaga dan alat yang kami miliki,” kata General Manger PT Geo Dipa Energi (Persero) Unit Patuha, Ilen Kardani, Jumat (17/6/2022).
Saat ini sedang diturunkan alat berat berupa unit backhoe loader dan manitou serta vacuum truck. Selain itu Dinas PUTR Kabupaten Bandung juga ikut turun ke lapangan dengan alat berat berupa heavy loader untuk menormalkan jalur.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Dinas PUTR dan BPBD Kabupaten Bandung, polsek dan juga rekan-rekan Perhutani yang saling sinergi dalam evakuasi juga menormalkan jalur yang terputus ini” ujar Ilen.
Berkat kerjasama semua pihak, imbuh Ilen, sejak Kamis (16/6) kemarin jalur sudah dapat dilintasi lagi. Material longsor yang menumpuk di sekitar areal pun diamankan ke tempat yang dinilai tidak akan membahayakan pengguna jalan.
Sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab sosial kepada warga di sekitar wilayah kerja PLTP Patuha, kata Ilen, GeoDipa telah melakukan beberapa upaya dalam pencegahan kebencanaan.
Salah satunya dengan membangun tanggul-tanggul di sekitar titik rawan bencana, memasang rambu-rambu kewaspadaan, membentuk masyarakat tanggap bencana, hingga melakukan penanaman pohon bersama para penggiat lingkungan.
“Kami sadar lingkungan kami tidak terlepas dari kejadian alam. Maka dari itu sedini mungkin kami melakukan tindakan preventif, yang mudah-mudahan dampaknya sudah dirasakan oleh warga yang hidup berdampingan dengan kami di atas,” tutur Ilen.*(R-07)