BANDUNG, WR– Bonek, suporter fanatik Persebaya menuntut Panitia Pelaksana (Panpel) laga Persib Bandung vs Persebaya di Piala Presideb 2022.
Bonek menuntut Panpel Persib Bandung untuk bertanggung jawab atas laga Persebaya vs Pangeran Biru yang berlangsung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Senin (20/6/2022) malam lalu, laga penutup Grup C Piala Presiden 2022.
Seperti diberitakan surya.co.id, tuntunan itu disampaikan terkait kerugian yang dialami ratusan Bonek saat melakukan away ke Bandung untuk menyaksikan laga tersebut.
Tuntunan Bonek ini hasil kesepakatan empat kelompok tribun Persebaya; Green Nord 27, Tribun Timur, Tribun Kidul dan Gate Jhoner 21.
Beberapa poin kerugian yang dialami Bonek disampaikan dalam narasi “Catatan Merah Away Bandung,” yang disampaikan dalam postingan Instagram resmi empat kelompok tribun itu hari ini, Jumat (24/6/2022).
Tidak hanya menyampaikan tuntutan, Bonek mengancam akan membawa kasus ini ke jalur hukum jika Panpel laga tersebut tidak mau mengganti kerugian yang dialami Bonek.
Selain menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya dua suporter Persib Bandung akibat berdesakan pintu masuk jelang laga ini.
Bonek juga menyayangkan ratusan anggotanya dengan tiket resmi tidak bisa masuk ke dalam stadion untuk memberikan dukungan secara langsung pada Persebaya dengan alasan berbeda-beda.
“Sebanyak 200 dari total 350 anggota Tribun Timur Surabaya pemegang tiket resmi tidak bisa masuk ke stadion karena tribun sektor selatan yang dipersiapkan khusus untuk suporter tim tamu sudah dipenuhi suporter tuan rumah. Sudah tidak ada tempat untuk berdiri, apalagi duduk,” tulis Bonek dalam postingan mereka, Jumat (24/6/2022) siang.
Begitu juga dengan 150 dari total 325 Tribun Kidul Suroboyo yang membeli tiket resmi ke ofisial Persib tidak bisa masuk ke dalam stadion karena barcode tiket tidak bisa discan oleh alat yang disediakan Panpel.
Peristiwa tidak bisa masuknya anggota ini dengan tiket resmi cukup disayangkan Bonek karena saat bersamaan mereka menyaksikan ribuan orang bisa masuk ke dalam stadion dengan hanya membayar penjaga pintu dengan Rp. 25.000 per penonton.
“Beberapa anggota kami yang tiketnya tidak bisa discan oleh alat dari Panpel. Justru diminta uang Rp. 25.000 untuk bisa masuk tanpa harus menggunakan tiket,” lanjut Bonek dalam catatan itu.
Dalam ulasan catatan tersebut, Bonek juga mengajak para anggotanya menghentikan tradisi estafet saat laga tandang Persebaya karena sering kali disalahgunakan oleh maling dan penjahat untuk memuluskan aksi mereka yang akhirnya merusak citra Bonek dan Persebaya.
Penutup dari catatan itu, Bonek menegaskan bahwa kerugian yang mereka alami bukan hanya soal materi, tapi juga trauma. Karena sudah banyak yang dikorbankan, energi, fisik dan waktu.
“Dengan demikian kami menuntut pihak Panpel laga Persib vs Persebaya bertanggung jawab dengan mengganti seluruh kerugian yang kami alami,” tulis Bonek.
“Jika tuntutan kami tidak dipenuhi, kami tidak segan melakukan upaya hukum dengan melaporkan masalah ini ke pihak kepolisian, dan juga lembaga terkait seperti Lembaga Perlindungan Konsumen. Kami akan terus melawan sampai hak kami ditunaikan,” pungkas mereka (R-03)