BANDUNG, WR- Suasana baru tercipta saat Dede Yusuf Macan Effendi melakukan kunjungan kerja daerah pemilihan (Kundapil). Wakil ketua Komisi X DPR itu bertemu dengan ratusan emak-emak.
Acaranya di Pondok Pesantren Al Ihsan di Desa Cincin, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung (2/7/2022). Turut hadir dua tenaga ahli Komisi X DPR, yaitu Saeful Bachri dan M Akhiri Hailuki.
Acara berlangsung antusias karena emak-emak bertukar pikiran langsung dengan wakil rakyatnya. Beragam pertanyaan dan aspirasi disampaikan ke Dede Yusuf, terutama soal pendidikan dan beban kehidupan sehari-hari.
“Saya mau mendengar apakah program beasiswa dari pemerintah bisa diterima tepat sasaran atau tidak,” kata Dede. Di Kabupaten Bandung, lanjutnya, ada ribuan siswa penerima beasiswa PIP (Program Indonesia Pintar) dan mahasiswa penerima KIP/Kuliah (Kartu Indonesia Pintar).
Seorang ibu berdiri dan beri testimoni. Dia mengucapkan terima kasih karena anaknya yang sekolah di SD mendapat beasiswa PIP. “Terima kasih kepada Pak Dede Yusuf yang telah memperjuangkan beasiswa bagi anak saya,” katanya.
Sudah tahun ketiga anaknya mendapat beasiswa. Setiap tahun ada dana masuk ke rekening yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan. “Saya mau tanya, apakah ada potongan,” tanya Dede. “Tidak ada Pak,” jawabnya.
Besaran PIP tingkat SD adalah Rp 450 ribu. Kemudian tingkat SMP Rp 750 ribu, sementara untuk siswa SMa ditetapkan Rp 1 juta per tahun.
“Catat ya, tidak boleh ada potongan apa pun,” tegas wakil rakyat dari dapil Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat itu. Dana PIP harus diterima utuh dan ditarik langsung oleh orang tua siswa. Buku rekening juga dipegang pihak orang tua.
“Saya perjuangkan ribuan beasiswa di Kabupaten Bandung. Ibu tadi mengaku sudah tiga tahun menerima dana PIP. Saya mau tanya, apakah saya pernah minta cilok, misalnya. Tidak kan,” tanya Dede.
Dede bersyukur ribuan beasiswa yang diperjuangkan bisa diterima tepat sasaran. Jika manfaatnya dirasakan baik, dia mengaku akan minta Kemendikbud dan Ristek untuk menambah slot PIP dan KIP Kuliah.
Ada empat emak-emak yang tampil beri testimoni mengenai beasiswa yang diterima anaknya. Ada juga aspirasi soal kenaikan harga sembako, terutama mahalnya harga minyak goreng.
Dalam kesempatan tersebut, sejumlah ibu-ibu mendapat hadiah berupa minyak goreng, beras, kompor gas, dispenser, setrikaan, dan kipas angin.
“Kebahagiaan yang saya rasakan adalah jika program yang diperjuangkan tepat sasaran. Dan ibu-ibu semua merasa bahagia juga,” ungkap Dede. (R-03)