BANDUNG, WR- Momen emak-emak bertemu Dede Yusuf kembali bikin heboh. Beragam pertanyaan muncul, termasuk heureuy yang membuat ngakak.
Ada sekitar 50 emak-emak bertatap muka langsung dengan wakil ketua Komisi X DPR RI tersebut. Lokasinya di sebuah rumah tokoh masyarakat. Tepatnya di Kampung Cibaregbeg, RT 01, RW 15, Desa Bongas, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (19/7/2022).
“Kalau bertemu emak-emak, biasanya banyak hal yang diminta nih,” kata Dede Yusuf sembari tersenyum.
Benar saja. Seorang ibu acungkan tangan. Dia minta agar anaknya dapat beasiswa. “Anak saya dua Pak. Yang satu kelas 3 SMK, satu lagi baru diterima masuk kelas 1. Saya harap Pak Dede memperjuangkan beasiswa PIP,” katanya.
Seorang ibu yang lain berbeda permintaannya. Dia mengaku senang anaknya sudah masuk daftar penerima beasiswa PIP (Program Indonesia Pintar). “Tapi saya minta bayaran SPP diturunkan jadi 80 ribu. Jangan 105 ribu,” kata Ibu tersebut. Anaknya sekolah di sebuah SMK swasta di Cililin.
Ada lagi seorang Ibu yang menyampaikan terima kasih karena anaknya di sebuah SD di Cililin sudah masuk daftar penerima PIP. *Semoga cepat cair saja,” katanya.
Dede menjelaskan ada cara dan tahapan pencairan PIP. Yang utama adalah ada kesesuaian data di Dapodik dengan NIK (nomor induk kependudukan). “Kalau Juni-Juli daftar, pencairan biasanya September,” jelas wakil rakyat dari dapil Jabar II (Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat) ini.
Di depan emak-emak dan perwakilan kepala sekolah yang hadir, Dede wanti-wanti bahwa beasiswa harus diterima utuh. “Buku tabungan harus dipegang orang tua murid. Tidak boleh dikolektifkan tanpa surat kuasa resmi. Dan tidak ada potongan berapa pun jumlahnya,” tegas Dede.
Terhadap “petisi” emak-emak agar biaya SPP di sebuah SMK diturunkan, Dede punya jawaban jitu. “Kurangi biaya bedak ya Bu,” kilah Dede yang disambut ketawa ngakak hadirin.
Biaya SPP di sekolah swasta, lanjutnya, diperlukan untuk membayar honor guru. Guru perlu sejahtera biar kualitas pendidikan tinggi. Jangan sampai guru tidak dapat honor gara-gara orang tua siswa tidak bayar siswa.
“Lagian suami ibu katanya merokok. Tarohlah sebungkus sehari, sekitar 20 ribu. Dalam sebulan sudah 600 ribu. Jadi cukup kurangi biaya bedak dan merokok, maka uang SPP bisa terbayar,” ucap Dede. (R-03)