BANDUNG, WR- Kunci keberhasilan sebuah desa wisata ada di pemasaran. Salah satu trik marketingnya adalah narasi wisata yang unik.
“Misalnya, buat narasi bahwa pengunjung yang bisa melihat Owa Jawa maka insya Allah doanya akan terkabul,” ujar Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf Macan Effendi di Desa Pasirmulya, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, Jum’at (29/7/2022).
Dede Yusuf hadir di desa tersebut dalam rangka workshop pengembangan desa wisata. Acara tersebut hasil kolaborasi Kemenparekraf dan Disparbud Kabupaten Bandung.
Turut hadir Widjanarko (koordinator pengembangan destinasi wisata I, wilayah 3 Kemenparekraf), Desi Arisanti (kepala bidang pengembangan sumber daya Disparbud), Rukma Supriadi (Kades Pasirmulya), Ika Nugraha (camat Banjaran), dan M Akhiri Hailuki (tenaga ahli Komisi X DPR).
Hadir juga Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bandung Saeful Bachri.
Produk unggulan Pasirmulya adalah kopi Puntang Arabika. Di kampung Wangun tersedia juga hutan pinus di kaki Gunung Puntang. Di lokasi tersebut diyakini masih hidup Owa Jawa.
“Buat saja narasi wisata unik soal Owa Jawa tadi. Dijamin akan banyak pengunjung datang. Yang ingin jadi bupati, maju caleg atau calon kepala desa pasti akan berjuang aga5bisa melihat Owa Jawa,” tandasnya.
Owa Jawa sangat langka dan dilindungi undang-undang. Bahkan sudah masuk konservasi WWF (World Wide Fund for Nature).
Menurut Dede Yusuf, jika Pasirmulya ditetapkan jadi desa wisata bisa juga menjual pengalaman bertani dan panen kopi. Orang-orang kaya dari perkotaan belum tentu tahu bagaimana menanam dan panen kopi.
“Kemudian agar mau tinggal di home stay harus dibuat tata lampu di setiap kampung dengan hiasan. Bisa berupa lampu di dalam anyaman bambu,” tandasnya. (R-03)