BANDUNG, WR- Di tengah ancaman resesi, sektor ekonomi kreatif akan jadi jalan keluar bagi Indonesia. Pertumbuhan sektor tersebut terbukti jadi penyelamat di masa pandemi.
“Dalam enam bulan terakhir, share ekonomi kreatif tumbuh tujuh persen,” ujar Direktur Kajian Strategis Kemenparekraf Wawan Rusiawan dalam Bimtek di Ciwidey Valley Kabupaten Bandung (10/8/2022).
Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf Macan Effendi meyakini pertumbuhan ekonomi kreatif bisa lebih tinggi lagi. Sebab, saat ini mayoritas anak-anak sudah gandrung dengan produk ekonomi kreatif. Salah satunya game online.
“Anak-anak sekarang sebulan bisa habis 200-300 ribu untuk beli skin game online,” ujar Dede.
Hampir semua artis, kata aktor senior ini, sekarang hidupnya banyak ditopang dari endorse produk. Sekali endorse bisa 5-10 juta. “Dalam sehari ada yang menghasilkan 50 juta,” tandas wakil rakyat dari dapil Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat ini.
Seorang peserta Bimtek mengaku telah membayar Rp 5 juta seorang selebriti untuk endorse produknya. Produk minuman boba khas Ciwidey.
Lain lagi pengakuan seorang ibu. Kepada politikus Partai Demokrat itu, dia mengaku bertarif Rp 750 ribu untuk endorse sebuah produk.
“Coba, mana ada dalam sehari kerja dibayar 750 ribu,” ucap Dede Yusuf. Menurutnya, kekuatan ekonomi kreatif kini jadi penopang perekonomian nasional. Apalagi di masa ancaman resesi global.
Menariknya, Dede Yusuf dalam acara tersebut ditawar seorang pelaku ekonomi untuk endorse produk. “Maaf ya Pak, saya tawar nilainya Rp 35 juta,” kata pelaku ekonomi kreatif tersebut.
Dede mengaku terkejut dan senang ditarif demikian. Namun dia memastikan tidak akan menerima bayaran untuk endorse produk ekonomi kreatif. Terutama bagi warga Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.
“Coba kalau sebulan ada 5-10 endorse, berapa uang yang saya dapatkan,” tandas wakil gubernur Jabar periode 2008-2013 ini.
Dalam acara yang dihadiri 100 orang itu hadir juga Kabid Promosi Ekonomi Kreatif Disparbud Kabupaten Bandung Mori Waskara, Tenaga Ahli Komisi X DPR M Akhiri Hailuki, dan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bandung Saeful Bachri. (R-03)