BANDUNG, WR- Kisruh tiketing pertandingan Persib lawan Persija Jakarta akhirnya sampai juga ke Dede Yusuf. Wakil ketua Komisi X DPR itu dilapori aturan tiketing yang memberatkan bobotoh.
“Kami sudah beli dan bayar tiket, cuma kami keberatan kalau harus ambil tiket orang per orang,” ujar Ketua Kobra (Komunitas Bobotoh Rancage) Gandi saat Kundapil Anggota DPR Dede Yusuf di Kampung Batu, Baleendah, Kabupaten Bandung (30/9/2022).
Bobotooh Persib yang tergabung di Kobra minta pengambilan tiket bisa kolektif. Dengan demikian mengurangi antrean dan biaya pengambilan. “Syarat vaksin sudah kami penuhi. Kita cuma minta tiket bisa diambil kolektif,” tegas Gandi.
Dede Yusuf menjelaskan, sesuai UU No 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan, suporter olahraga kini dapat legalitas hukum. Salah satu syaratnya, kelompok suporter wajib terdaftar di manajemen klub.
“Kelompok bobotoh seperti Viking, Bomber atau Kobra nanti harus terdaftar resmi di klub Persib. Dengan begitu ada hak dan kewajiban yang dilindungi undang-undang,” tegas wakil rakyat dari dapil Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat ini.
Dede menceritakan dirinya jadi ketua Panja RUU Keolahragaan. Saat itu dirinya memperjuangkan agar suporter dibedakan dengan penonton. “Suporter sifatnya terorganisasi dan wajib terdaftar ke klub,” tegasnya.
Jika sudah terdaftar, maka suporter menjadi bagian tak terpisahkan dari klub. Setiap kebijakan klub, harus juga mendengar aspirasi kelompok suporter. “Masalah tiketing yang dikeluhkan itu bisa dibicarakan antara kelompok suporter dan manajemen klub,” papar Dede.
Di acara tersebut, hadir juga insan olahraga yang tergabung dalam Astera (Asosiasi Atlet Rancage). Anggota Astera terdiri atas atlet berbagai cabang olahraga dan pengelola klub. (R-03)