BANDUNG, WR- Salah satu fokus reses kali ini, Dede Yusuf memonitor penyerapan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP). Lokasinya di SMP Plus dan SMK Dharma Agung Paseh, Kabupaten Bandung.
Di kesempatan itu, wakil ketua Komisi X DPR ini menyapa langsung para siswa SMK Darma Agung. Sekaligus memberikan motivasi untuk fokus belajar hingga lulus.
“Adik-adik ini sangat beruntung bisa sekolah vokasi. Sebab lulusan SMK bisa langsung masuk pasar kerja,” ujar Dede Yusuf di Desa Cipedes, Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung, Jumat (21/10/2022).
Bagi siswa SMK, lanjut Dede, ada dua keuntungan. Yakni memiliki skill untuk langsung masuk pasar kerja dan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. “Jika lanjut kuliah sebaiknya ke politeknik,” katanya.
Politikus Partai Demokrat ini minta para siswa SMK yang menerima beasiswa PIP bersyukur. Sebab, dari 40 juta lebih siswa SMA/SMK, hanya sekitar 2 juta saja yang menerima PIP. Nilainya Rp 1 juta per tahun.
“Jadi, manfaatkan dana PIP untuk kepentingan sekolah. Jangan untuk main game online atau hura-hura,” tegas wakil rakyat dari dapil Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat ini.
Tenaga Ahli Komisi X DPR yang juga Ketua Rumah Aspirasi Rancage Dr M Akhiri Hailuki dalam kesempatan tatap muka dengan orang tua siswa minta ikut mengawasi PIP. “Dana PIP masuk ke rekening siswa dan tidak boleh ada potongan apa pun,” tegas Hailuki.
Cuma diingatkan, sebagai siswa tentu saja ada kewajiban ke sekolah. Bisa bayar SPP, beli seragam, dan kegiatan praktek.
“Kalau setelah menerima dana PIP lalu dibayarkan untuk sejumlah kewajiban ke sekolah, itu namanya bukan potongan. Itu melunasi kewajiban ke sekolah,” tegas Hailuki.
Kepala SMK Dharma Agung Wawan Setiawan menjelaskan penerima PIP bebas menggunakan dananya. Beli buku, tas, sepatu, atau seragam. “Kalau dirasa cukup, boleh juga beli sepeda untuk pergi ke sekola,” tandasnya.
Di acara tersebut, turut hadir Ketua Yayasan Pendidikan dan Sosial Dharma Agung RM Otto Muharam dan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bandung Saeful Bachri. (R-03)