PASIRJAMBU, WR – Sebagai perusahaan yang berbasis sumber daya alam, PT. Geo Dipa Energi (Persero) berkomitmen memperhatikan kelestarian lingkungan hidup. Seperti dalam rangka Hari Habitat Sedunia tahun ini, Geo Dipa menyelenggarakan beberapa kegiatan bertema lingkungan.
Kegiatan melibatkan semua stakeholder dalam rangka menjaga konservasi mata air, penanaman pohon dan Webinar Online bertema “Mind the Gap, Leave No One and Place Behind”.
Tampil sebagai narasumber Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung, General Manager PT. Geo Dipa Energi (Persero) Unit Patuha, serta Perhimpunan Burung Indonesia.
HSSE Manager PT. Geo Dipa Energi (Persero) Unit Patuha R Yulianto Kurniawan menyatakan, kegiatan konservasi mata air dan penghijauan ini pun menjadi wujud tanggung jawab PT Geo Dipa Energi (Persero).
Menurut Yulianto, saat ini upaya-upaya penyelamatan lingkungan, rehabilitasi hutan dan lahan melalui konservasi tanah dan air, serta reboisasi dan penghijauan sudah tidak dapat ditunda lagi.
Terlebih, bumi kini tengah menghadapi ancaman global yang serius, seperti banjir, erosi, tanah longsor, kekeringan, pemanasan global, rusaknya lingkungan alam karena Konflik, kepunahan, hingga punahnya beberapa jenis flora fauna dan sebagainya.
“Hutan yang terpelihara dengan baik dan lahan yang ditumbuhi pepohonan dengan cukup akan berfungsi lindung bagi lahan di sekitarnya,” tandas Anto, sapaan Yulianto, Jumat (11/11/22).
Menurutnya, lahan yang ditumbuhi pepohonan akan berfungsi baik dalam menata air serta menyerap dan menyimpan air. Selain itu, lahan pun menjadi subur dan kelembaban tanah, udara, serta iklim dapat terjaga keseimbangannya.
Anto menambahkan, kegiatan ini pun untuk mendukung program rehabilitasi DAS Ciwidey yang diinisiasi oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung. Selain itu juga ditanam sebanyak 150 bibit pohon salam, jengjen, manglid, alpukat dan huru.
Pemilihan jenis pohon yang ditanam agar program revegetasi ini pun menjadi bagian dari pembuatan jembatan makanan untuk burung-burung dan surili, yang banyak ditemukan di kawasan Gunung Patuha.
“Sebab, secara prinsip, jenis burung dan surili yang langka ini harus memakan biji-bijian, buah, serangga dalam rantai kehidupan. Poin penting yang dapat disampaikan bahwa jaringan rantai makanan untuk rantai kehidupan ini dapat terpenuhi,” jelas Anto.
Dengan seluruh realisasi penghijauan tersebut, PT Geo Dipa Energi (Persero) Unit Patuha mencatat sudah menanam sekitar 8.950 pohon selama setahun terakhir. Manfaat atas program tersebut kini mulai terasa secara konkret, yakni terserapnya gas karbon sebanyak 820,338 juta ton atau senilai Rp 26,636 miliar.
Anto menambahkan, kegiatan penghijauan ini pun menjadi langkah nyata kepedulian PT Geo Dipa Energi (Persero) Unit Patuha bersama stakeholder, dalam peningkatan kualitas lingkungan sekitar.
“Hal ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran seluruh masyarakat, agar bisa menjaga lingkungan demi keberlangsungan hidup generasi mendatang,” ucap Anto.
Kegiatan konservasi mata air dalam rangka Hari Habitat Sedunia ini diikuti oleh ratusan peserta yang berasal dari masyarakat umum, perusahaan-perusahaan, LSM di lingkup Kabupaten Bandung sebagai upaya untuk menanamkan kesadaran terhadap pentingnya kelestarian lingkungan dan habitat, demi keberlangsungan hidup masyarakat dan generasi mendatang.
Sebelumnya pada Rabu (10/11) lalu, sebanyak 150 karyawan bersama stakeholder PT Geo Dipa Energi (Persero) yang berasal dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung, Perhutani BKPH Ciwidey, Walatra, Kecamatan Pasirjambu, Desa Sugihmukti, Alamendah, Panundaan, PTPN VIII Rancabolang, The Aspinall Foundation, serta Perhimpunan Burung Indonesia antusias mengikuti kegiatan Konservasi Mata Air, Penanaman Pohon dan Bird Watching di kawasan Lapangan Panasbumi Patuha, Desa Sugihmukti, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung.*(R-07)