BANDUNG, WR- Kepala Bakomstra Nasional Herzaky Mahendra Putra hadir ke Bandung. Dia datang untuk menggembleng kemampuan para kader Demokrat di Jabar dalam pengelolaan media dan komunikasi strategis.
Kandidat doktor pengembangan sumber daya manusia dari Unair Surabaya ini berbagi tips dan trik. Terutama terkait kemampuan yang wajib dimiliki para pengurus Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) baik tingkat daerah maupun cabang.
“Ingat, tidak semua kader juga mampu dan boleh jadi juru bicara Partai,” tegas Herzaky dalam bimtek Bakomstra di kantor DPD Demokrat Jabar di kompleks Surapati Core Bandung (9/3/2023).
Jebolan S1 dan S2 Universitas Indonesia memberi contoh pengalaman pahit Demokrat di masa lalu. Saat itu kerap tampil juru bicara Partai di berbagai media, khususnya televisi.
“Setiap kali tampil, saat itu pula persepsi publik terhadap Demokrat turun. Begitu seterusnya,” tandas Herzaky.
Komunikasi strategis wajib dikuasai kader Demokrat, khususnya para juru bicara. Bukan saja menguasai bahan, tapi pilihan kata, bahasa tubuh, dan perencanaan harus dilakukan.
“Selain ada konsistensi antara kata dan tindakan, juga harus dipersiapkan matang,” katanya.
Sebelum tampil di televisi, paparnya, harus jelas siapa saja yang diundang. Materinya dikuasai. Host dan karakter para pembicara juga harus dibaca.
“Tidak semua seperti Dede Yusuf yang terbiasa baca naskah skenario dan tidak asing dengan panggung sandiwara sehingga bicara apa saja bisa,” ungkap Herzaky.
Dede Yusuf adalah wakil ketua Komisi X DPR dari Fraksi Partai Demokrat. Wakil rakyat dari dapil Jabar II ini selain berlatar atlet beladiri juga aktor senior. Hingga saat ini malah masih bermain film layar lebar.
Televisi dan ruang publik sejatinya show. Oleh karena itu jangan asal-asalan tampil. “Pilihan jenis dan warna pakaian saja harus diperhitungkan,” katanya. (R-03)