BANDUNG, WR- Tdak kehabisan kreasi. Bertepatan Ramadan, kegiatan baru diciptakan Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf. Kali ini berupa festival salawat.
Uniknya, kegiatan kerja bareng Kemenparekraf ini digelar di tempat yang tidak biasa. Yakni di restoran apung. Lokasinya di Waduk Saguling, tepatnya Desa Maroko, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Untuk mencapai lokasi acara, Dede Yusuf dan peserta festival harus naik perahu. Begitu juga saat pulang kembali ke daratan.
“Waduk Saguling terkenal dengan banyak hotspot bagus. Restoran apungnya juga banyak. Kali ini kita bikin festival yang pas dengan Ramadan. Mestinya ini jadi kalender tahunan,” ujar Dede Yusuf di restoran apung Napak Sancang, Waduk Saguling (2/4/2023).
Festival Salawat Nabi Ramadan digelar Kemenparekraf dan Komisi X DPR RI. Dari Kemenparekraf hadir Fahmi Abdullah dari direktorat event daerah.
Lalu Edo Endrawan dari Disparbud KBB dan Yosef Nurjaman dari ISBI Bandung. Mereka sekaligus jadi juri. Hadir juga Tenaga Ahli Komisi X DPR Dr M Hailuki dan Ketua DPC Partai Demokrat KBB Imam Tunggara.
“Yang menarik lainnya, peserta festival ini adalah milenial,” tambah Dede. Selama ini milenial dan Gen-Z, lanjut politikus Demokrat ini, dikonotasikan tidak tertarik dengan seni tradisi. Termasuk musik religi seperti salawatan.
“Anggapan itu salah. Buktinya penampilan mereka sangat bagus. Kekuatan musik, penjiwaan, kostum, dan penguasaan liriknya bagus-bagus,” tegas wakil rakyat dari dapil Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat ini.
Fahmi Abdullah dari direktorat event daerah Kemenparekraf menyebut yang dilakukan Dede Yusuf di KBB sangat menarik. Pemilihan tempatnya sangat unik dan menarik. “Secara konten juga bagus-bagus. Pilihan salawatan juga pas dengan nuansa Ramadan,” kata Fahmi.
Di akhir acara, hasil penjurian ditetapkan grup Ya Salam keluar jadi juara. Peringkat kedua grup Hadroh Elnawa, sementara tempat ketiga dimenangkan Trisa Voice Arabian Music. (R-03)