BANDUNG, WR- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar bimbingan teknis bagi pelaku UMKM subsektor kuliner. Lokasinya di Ciparay, Kabupaten Bandung.
Hadir dalam acara tersebut Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf. Lalu Jemmy Alexander dari Kemenparekraf dan Vita Datau sebagai narasumber.
Berikutnya Dr M Hailuki, tenaga ahli Komisi X DPR yang juga ketua Imah Rancage, rumah aspirasi Dede Yusuf di dapil Jabar II. Lalu Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bandung Saeful Bachri.
“Pelaku usaha kuliner di Ciparay ini mestinya beruntung. Ada anggota DPR yang begitu aktif mempromosikan produk kuliner. Selain aktif juga begitu pandai,” ucap Vita Datau.

Ketua Akademi Gastronomi Indonesia (AGI) ini mengaku banyak mengintip tayangan medsos Dede Yusuf. Terutama TikTok. Yang paling menarik terutama konten Dede Yusuf saat rapat kerja dengan menter.
“Saya senang sekali lihat TikTok Kang Dede Yusuf. Kalau lagi di ruang sidang DPR, lalu berbicara dengan Menteri, sangat kelihatan tidak asal bicara,” kata Vita.
Dede menyampaikan masalah, lanjut Vita dengan argumentasi yang logis. Lalu bahasanya terukur dan tujuannya jelas. “Saya senang sekali kalau lihat TikTok Kang Dede,” tegasnya.
Ketika membuka bimtek, Dede Yusuf sempat menyinggung kebiasaan masyarakat jelang Lebaran. “Ibu-ibu di rumah biasanya sudah bosan dengan makanan rumah. Itu artinya ada peluang bagi pelaku kuliner,” jelas Dede.

Di Kota dan Kabupaten Bandung, restoran, cafe, dan rumah makan biasanya penuh saat jelang berbuka. Banyak keluarga tidak memasak di rumah. Lalu memilih buka bersama di rumah makan.
“Kalau tiap mau buka puasa bingung mau cari makanan apa, itu artinya bagus. Sebab orang tersebut punya uang untuk beli sesuatu. Kita harus bersyukur sebab ada juga orang bingung karena belum tentu dapat makan,” jelasnya. (R-03)