BANDUNG, WR- Bisnis pariwisata dan ekonomi kreatif tetap lebih menjanjikan. Itulah setidaknya diyakini Darman.
Di depan Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf Macan Effendi, pengusaha berlatar peternakan itu cerita manisnya bisnis destinasi wisata. “Pak Dede saya 31 tahun bisnis perayaman,” tegas Darman.
Darman adalah owner destinasi Lamping Ciwangi, cafe, resto dan destinasi wisata alam di Ciparay, Kabupaten Bandung. “Bisnis ayam harus punya lima jantung. Sudah dua tahun saya banting stir ke bisnis wisata,” jelasnya.
Di sebuah perbukitan yang masuk wilayah Desa Ciheulang dan Desa Bumiwangi, Darman membuka kawasan wisata alam. “Kita punya produk sajian Kopi Lamping,” tegasnya.
Dede Yusuf mengaku terkesan dengan destinasi Lamping Ciwangi. Lokasinya tersembunyi. Aksesnya sulit dan jalan kecil. Bahkan harus masuk perumahan.
“Begitu saya ke sini, ternyata bagus sekali. Ibaratnya Lamping Ciwangi ini hidden gem, permata yang tersembunyi,” jelas Dede Yusuf.
Atas dasar itulah, Dede mengaku penasaran. Siapa pemiliknya. Dan bagaimana berani memutuskan bisnis destinasi wisata di sebuah bukit yang tersembunyi.
“Saya sangat terkesan. Pak Darman ini berani dan yakin bisnis destinasi wisata lebih menjanjikan dari usaha perayaman,” ungkap doktor Administrasi Publik jebolan Unpad ini.
Utari Widyastuti, direktur pengembangan destinasi Kemenparekraf yang hadir di acara tersebut juga mengaku kaget. Mana mungkin dirinya jauh-jauh dari Kementerian datang ke objek wisata yang demikian tersembunyi.
“Ini berkat Pak Dede Yusuf yang minta agar acara-acara kementerian jangan melulu di hotel,” ucap Utari.
Utari menyebut kegiatan pariwisata di Kabupaten Bandung terus tumbuh. Wisatawan yang datang pada 2022 mencapai 2,8 juta orang.
“Kabupaten Bandung berada di lima besar setelah Pangandaran, Kuningan, dan Bandung Barat,” jelasnya. (R-03)