BANDUNG, WR- Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf melakukan reses di Lembang, Kabupaten Bandung. Dalam kegiatan tersebut terjadi serap aspirasi dan dialog kemasyarakatan.
Salah satu topik yang dibahas mengenai tingkat kemiskinan di Indonesia. “Bagi saya, rantai kemiskinan hanya bisa diputus lewat pendidikan. Terkenal lewat TikTok atau viral bisa jadi terkenal tapi tidak lantas dihormati kalau tidak berpendidikan,” ujar Dede Yusuf.
Kegiatan reses dilaksanakan di Yayasan Pendidikan 45 Lembang, Jumat (11/8/2023). Turut hadir Denny Mariana, kepala SMK 45 Lembang.
Denny adalah juga kader Demokrat. Dia maju sebagai Caleg DPRD dari dapil 3 yang meliputi Lembang, Parongpong, dan Cisarua.

Lalu, dua tenaga ahli Komisi X DPR, M Hailuki dan Hasan Basri. Berikutnya Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bandung Saeful Bachri.
“Orang miskin di Indonesia itu sekitar 9,5 persen,” tegas Dede. Dari 275 juta penduduk Indonesia, tercatat 26,7 juta orang Indonesia masuk kategori miskin. Itu hampir sama dengan jumlah rakyat Malaysia.
“Ada orang kategori miskin tapi ada juga orang susah. Siapa di sini yang orang susah. Jumlah orang susah pasti lebih banyak dari orang miskin,” ungkap Dede Yusuf.
Orang kategori miskin terdaftar di DTKS (data terpadu kesejahteraan sosial). Mereka umumnya dapat banyak bantuan dari pemerintah.
Mulai dari BLT (bantuan langsung tunai), BPNT (bantuan pangan nontunai), PKH (program keluarga harapan), program rutilahu, PIP, KIP Kuliah, dan sejenisnya.

“Orang yang susah ini yang tidak pernah dapat bantuan. Sama susahnya tapi tidak masuk DTKS. Kelompok inilah yang saya perjuangkan dapat bantuan beasiswa PIP dan KIP Kuliah,” jelas wakil gubernur Jabar periode 2008-2013.
Lewat jalur aspirasi, Komisi X DPR dan Kemendikbud Ristek membuka kesempatan beasiswa PIP. Tidak mesti tercatat di DTKS. “Kita perjuangkan orang yang berhak dan susah tapi tidak masuk DTKS,” ungkap Dede. (R-03)