BANDUNG, WR- Kegiatan Kemenparekraf kali ini diisi dengan cara berbeda. Bersam Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf, kegiatan BISA Fest jadi ajang pemeran produk UMKM.
Tempatnya juga di mall. Yakni Miko Mall, Jl Kopo, Kabupaten Bandung (13-14 Agustus 2023). Acara diikuti lebih dari 20 kelompok usaha di bidang kuliner binaan Jalur (Jaringan Lumbung UMKM Rancage).
Hadir Masruroh, direktur wisata pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran Kemenparekraf. Berikutnya, tenaga ahli Komisi X DPR M Hailuki dan Hasan Basri. Lalu, Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bandung Saeful Bachri.
“Ibu direktur, di pameran ini hadir para pelaku UMKM beragam produk. Yang tidak nyangka, ternyata ada produk pakai branding nama saya,” ucap Dede.
Salah satunya tas Mivver86 seri DY Colection. Ada tas tangan, tas dada, tas pinggang, tas ransel, dan dompet. Salah satu seri dari Mivver86 yang bermarkas di Katapang, Kabupaten Bandung itu adalah tas dada dan tangan kesukaan Dede Yusuf.
“Yang bikin saya kaget, ternyata ada Cuanki Sendy. Pakai nama istri saya,” seloroh politikus senior Partai Demokrat ini.
Dede juga terkesan dengan produk kreatif kopi. Tiap kemasan kopi yang dipadu coklat itu punya kutipan berbeda. Nama produknya juga Coffe Quetes.
Salah satu kutipan di kemasan itu adalah “Dear hari, cepat sembuh ya… Maaf kemarin sudah salah orang”. Lalu, ada kemasan bertuliskan “kalau udah lama ngilang, jangan tiba tiba muncul lagi ya. Gak sopan”.
Satu per satu stand pameran dikunjungi. Dicicip dan dicoba. Tiba di produk UMKM telur asin. “Ini saya suka banget. Saya borong,” kata Dede.
Doktor Administrasi Publik jebolan Unpad ini mengaku doyan telur asin. Selain enak dan bergizi, telur asin yang dipamerkan termasuk binaan Jalur.
“Ini telur asin, asli telur bebek. Pasti enak banget,” kata wakil rakyat dari dapil Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat ini.
Pengrajin telur asin dapat apresiasi khusus dari Dede Yusuf. Sebab, ada rantai ekonomi di dalamnya. Ada peternak dengan jaringan pakannya. Ada investasi kandang dan lahan. Baru kemudian proses produksi telur asinnya.
“Kita harus berdayakan produk lokal kebanggaan daerah,” katanya. Itulah kenapa pameran dengan fasilitasi Kemenparekraf itu dinamai CLOP (creative local pride).
Harapannya, pelaku UMKM di sektor ekonomi kreatif bisa bangkit. Lalu dipasarkan secara luas termasuk lewat market place. Juga jadi kebanggaan daerah. (R-03)