BANDUNG, WR- Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf Macan Effendi melakukan reses di Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Kali ini terkait masalah pendidikan.
Dalam kesempatan tersebut, turut menyertai Kepala SMK Taruna Harapan Cipatat Liwa Ulhamdi. Liwa Ulhamdi adalah juga pengurus yayasan yang menaungi SMK Tunas Harapan II Cikalong Wetan.
“Terima kasih Kang Dede Yusuf telah mau hadir di sini. Ini pertama kalinya seorang pejabat negara hadir di pelosok seperti ini,” kata Liwa Ulhamdi yang pada Pemilu 2024 jadi Caleg DPRD KBB dari Partai Demokrat ini.
Dalam kesempatan tersebut (2/9/2023), hadir 50 orang tua siswa, pengurus komite sekolah, dan para guru di bawah Yayasan LPPM RI yang menaungi lebih 40 sekolah di Jateng, Jabar, dan DKI. “Warga di sini tentu saja senang lihat langsung Kang Dede Yusuf. Biasanya cuma lihat di TV, film, dan iklan,” tandas Liwa yang juga bendahara DPC Partai Demokrat KBB.
Dede Yusuf mengaku senang bisa tatap muka dan dialog langsung dengan warga di Desa Cipada, Kecamatan Cikalong Wetan. “Perjalanan ke sini naik turun bukit. Melewati sawah, perkebunan, perkampungan, dan lembah. Ternyata, lebih dekat ke Cisarua daripada ke Cikalong Wetan,” jelas Dede.
Politikus senior Partai Demokrat ini datang untuk minta masukan warga. Terutama terkait kebijakan di bidang pendidikan. “Saya ingin dengar apakah program beasiswa PIP dan KIP sampai ke daerah ini,” tandas wakil rakyat dari dapil Jabar II, Kabupaten Bandung dan KBB ini.
Jika sudah diterima dan dirasakan manfaatnya, papar Dede, dia akan memperjuangkan agar program tersebut dilanjutkan. Bahkan harus ditingkatkan.
“Di Komisi X sudah kita bahas pula kemungkinan adanya tambahan besaran BOS, khususnya SMA dan SMK. Kita lihat saja nanti semoga disetujui,” kata wakil gubernur Jabar periode 2008-2013 ini.
Saat ini, bantuan biaya operasional sekolah (BOS) untuk SMA/SMK ditetapkan Rp 1,5 juta per tahun. Per siswa. Ada wacana kemungkinan jadi Rp 2 juta.
Diingatkan, berapa pun jumlahnya, BOS tidak akan dirasakan cukup jika penggunaannya tidak tepat sasaran. Oleh karena itu, Dede minta para kepala sekolah dan komite sekolah benar-benar merancang anggaran secara tepat dan efisien.
“Bagi swasta, jika ada uang partisipasi dari siswa jangan sampai memberatkan orang tua yang berakibat putus sekolah. Jangan,” tegasnya.
Bagi penerima beasiswa PIP/KIP Kuliah, Dede juga minta agar dipergunakan untuk kepentingan pendidikan. “Jangan dipakai bayar cicilan bank emok dan pinjol. Atau diminta ayahnya untuk beli rokok,” kata Dede Yusuf. (R-03)