BANDUNG, WR- Kemendikbud Ristek menggelar workshop pendidikan di Kabupaten Bandung. Acara tersebut dihadiri para guru, akademisi, dan praktisi pendidikan.
Dr Sugiyanto yang mewakili direktorat sekolah dasar menjelaskan, workshop pendidikan hasil kerja sama antara Kemendikbud Ristek dengan Komisi X DPR. “Ini tak lepas dari peran Pak Dede Yusuf,” katanya di Hotel Grand Sunshine, Soreang (1/10/2023).
Menurut Sugiyanto, Dede Yusuf selaku wakil ketua Komisi X bukan hanya sekadar mitra kementeriannya. Tapi lebih dari itu. Sebab, selama ini Dede Yusuf dinilai begitu peduli dan gigih dalam memperjuangkan kemajuan dunia pendidikan.
“Pak Dede Yusuf ini sangat intensif mengawal perjuangan guru-guru, khususnya lewat P3K. Pak Dede Yusuf ini juga pejuang beasiswa PIP,” katanya.
Lebih 300 ribu orang dibantu beasiswa PIP. Mereka tersebar di Jawa Barat. Khususnya di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.
Saat memberi pengantar workshop, Dede Yusuf menyebut pihaknya terus mengawal program unggulan Kemendikbud Ristek. Salah satunya pengangkatan satu juta guru ASN.
“Sekarang sudah 600 ribuan guru-guru diangkat sebagai ASN lewat pintu P3K,” tegas politikus senior Partai Demokrat ini. Sisanya sekitar 300 ribu terus dikawal supaya terserap.
“Kita ingin guru-guru kita di-upgrade kualitas dan kesejahteraannya. Bagaimana mungkin kualitas terjamin jika honor guru masih Rp 150 ribu,” ucap doktor Administrasi Publik jebolan Unpad ini.
Selain memperjuangkan nasib guru, papar wakil gubernur Jabar periode 2008-2013 ini, fokus dirinya di Senayan adalah mengawal beasiswa. Baik PIP maupun KIP kuliah.
Ketua Prodi Administrasi Pendidikan UPI Dr Diding Nurdin mengaku senang ada wakil rakyat yang begitu peduli dengan dunia pendidikan. Seperti halnya Dede Yusuf.
“Walau bakti dan jasa guru itu bisa masuk surga, tapi kesejahteraan mereka harus diperhatikan. Kang Dede Yusuf sangat peduli dengan nasib guru honorer,” kata Diding. (R-03)