BANDUNG, WR- Pemda Kabupaten Bandung telah menetapkan 100 desa wisata. Diharapkan desa-desa tersebut tumbuh dan berkembang jadi ikon pariwisata dan ekonomi krearif.
Target berikutnya, ada desa wisata di Kabupaten Bandung yang naik kelas ke level dunia. Itulah yang diharapkan Kemenparekraf dan Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf Macan Effendi.
“Kita harapkan nanti ada desa wisata di Kabupaten Bandung yang mengikuti jejak Desa Penglipuran di Bali atau Desa Nglanggeran di DIY,” kata Dede Yusuf saat bimtek Kemenparekraf, Sabtu (15/6/2024).
Dalam acara tersebut hadir Sri Utari Widyastuti direktur pengembangan destinasi wisata I Kemenparekraf. Lalu narasumber Sugeng Handoko, perintis dan penggerak Desa Wisata Nglanggeran, Kecamatan Patuk, di Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Selain Desa Penglipuran di Kabupaten Bangli, pada 2023 Indonesia juga mencatat prestasi internasional. Yaitu Desa Nglanggeran yang masuk desa wisata terbaik menurut Organisasi Pariwisata PBB (UNWTO).
“Sebelumnya desa kami dikenal miskin, gersang, sulit air, warganya banyak cerai, dan sulit berkembang,” ujar Sugeng Handoko.
Atas prakarsa anak-anak muda, dimulai dari para pecinta alam, Desa Nglanggeran berubah. Lingkungan alamnya jadi tertata dan hijau. Lalu, masyarakat tumbuh kesadaran untuk menjadikan wilayahnya jadi destinasi. Jadi desa wisata.
“Bukan wisata desa ya, tapi desa wisata karena para pengunjung akan menghabiskan uangnya di desa. Mereka menginap di rumah-rumah warga dengan beragam paket yang ditawarkan,” tegas sarjana teknik industri jebolan Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta ini.
Desa wisata, paparnya harus tunb6dari prakarsa warga. Setelah itu dapat support pemerintah. Partisipasi warga menjadi kunci. “Pasti ada rintangan dan gangguan, tapi dengan komitmen bersama setiap masalah dicarikan solusinya,” kata Sugeng Handoko.
Saat ini, ada 11 komunitas yang terlibat dalam kemajuan desa wisata Nglanggeran. Setiap komunitas ada peran yang berbeda. “Semua terlibat dan dapat manfaat,” tegasnya.
Setelah 17 tahun, Nglanggeran jadi ikon desa wisata terbaik di Pulau Jawa. Pada 2017 jadi desa wisata terbaik ASEAN dengan konsep community based tourism (CBT).
Lalu, pemenang ASEAN Sustainable Tourism Award (ASTA) pada 2018. Berikutnya, desa wisata berkelanjutan dari Kemenparekraf pada 2021. Dan, tahun lalu masuk daftar desa wisata terbaik di dunia versi UNWTO.
“Kita senang karena selama dua hari para penggerak dan aktivis desa wisata di Kabupaten Bandung dapat ilmu praktis dari sukses Desa Nglanggeran,” jelas Dede Yusuf.
Kisah sukses Nglanggeran, lanjut politikus senior Partai Demokrat ini, bisa jadi acuan bagi Pemda dan pengelola desa wisata di Kabupaten Bandung. Dari sisi hambatan dan kesuksesannya.
“Mas Sugeng juga cerita sisi-sisi sulit sebelum jadi desa wisata unggulan,” tandas Dede Yusuf yang juga wakil rakyat di Senayan dari dapil Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.
Hari pertama, Bimtek dilaksanakan di Breeze Resto and Cafe Kutawaringin. Lalu, hari kedua di Rumah Kurma Cicalengka. Peserta tercatat 150 orang. (R-03)