BANDUNG, WR- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar bimtek bagi pelaku pariwisata di Kabupaten Bandung Barat (KBB). Lokasinya di Fairy Garden Cibodas. Acara dibuka Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf Macan Effendi.
Kabid Promosi Disparbud KBB David Oot melaporkan jumlah kunjungan wisatawan ke daerahnya. Pada 2023 tercatat 3,8 juta wisatawan. “Sebelum Covid pernah mencapai 6,7 juta wisatawan,” kata David Oot, Minggu (30/6/2024).
Bandung Barat memiliki 162 daerah tujuan wisata (DTW). Terdiri atas 73 wisata alam, 70 wisata buatan, dan 19 destinasi budaya. “Memang itu ada yang belum terdata. Banyak sebaran data potensinya, tapi belum masuk ke data kami,” tandasnya.
Disampaikan juga, tercatat sembilan hotel berbintang. Salah satunya bintang lima di Padalarang. Lalu, 333 akomodasi lain di luar hotel. Sementara akomodasi berupa restoran tercatat 468.
“Tahun lalu pajak hotel dan restoran yang masuk kas daerah mencapai 96 miliar,” paparnya.
Pajak restoran paling tinggi, yakni Rp 61 miliar . Kemudian Rp 27 miliar dari pajak hotel, sisanya hiburan.
Bandung Barat juga memiliki 22 desa wisata dengan 73 kelompok sadar wisata (Pokdarwis).
Acara bimtek dihadiri Sri Utari Widyastuti, direktur pengembangan destinasi I Kemenparekraf. Lalu, M. Hailuki (ketua Imah Rancage, rumah aspirasi Dede Yusuf di dapil Jabar II). Sebagai narasumber Eko Susanto dari Politeknik Bandung.
Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf menyebut perkembangan pariwisata terus membaik. Bahkan, pada 2023 Indonesia mampu mengalahkan Thailand.
“Peringkat pariwisata Indonesia di dunia terus membaik, tapi devisa yang dihasilkan belum baik,” kata doktor Administrasi Publik jebolan Unpad ini.
DPR, kata Dede Yusuf, saat ini sedang menggodok revisi RUU kepariwisataan. Sebagai ketua Panja RUU tersebut, Dede mengaku terus “belanja masalah”. Termasuk dari setiap bimtek yang digelar.
“Kita akan tuntaskan. Saat ini materinya sudah 90 persen, nanti tinggal tunggu Ampres, amanat presiden yang menugaskan menteri terkait untuk membahasnya bersama Komisi X DPR,” ungkap politikus senior Partai Demokrat ini.
Meningkatkan jumlah wisatawan baik nusantara atau asing tentu sangat baik. Cuma akan lebih baik jika diiringi dengan naiknya devisa yang didapat negara.
“Kita akan bergerak dari mass tourism ke arah quality tourism. Di RUU kepariwisataan akan kita beri arahnya,” kata Dede Yusuf. (R-03)