BANDUNG, WR- Kemenparekraf menggelar bimtek bagi para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif. Kali ini terkait pemasaran lewat media sosial.
“Menjual produk lewat medsos itu gampang-gampang susah. Ada soal algoritma yang kadang membuat kita putus asa,” ujar Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf Macan Effendi saat membuka acara tersebut, Sabtu (13/7/2024).
Bimtek digelar di DeTuik Resto and Cafe, Cemenyan, Kabupaten Bandung. Turut hadir Naillis Sa’adah dari Kemenparekraf. Lalu sebagai narasumber tampil Qisthas Noeman. Selegram cantik yang juga tenaga ahli di Kemenparekraf ini memberi trik dan tips pemasaran via media sosial.
Dede Yusuf cerita membuat konten media sosial. Khususnya di Instagram, Facebook, dan TikTok. “Ada kalanya konten yang disiapkan secara baik dan serius tapi yang lihat hanya ribuan saja,” kata politikus senior Partai Demokrat ini.
Hal berbeda sebaliknya. “Terkadang saya buat ringan dan asal saja, tapi bisa dilihat jutaan orang. Jadi kita tidak bisa dengan mudah membaca algoritma medsos,” kata Dede Yusuf.
Meski begitu, Dede menyarankan para pelaku UMKM di bidang pariwisata dan ekraf untuk tidak patah arang. Jangan kendor semangat hanya gara-gara konten yang dibuat jumlah viewer-nya rendah.
“Hari ini kita sengaja undang narasumber hebat. Dia selegram yang ahli di bidang membuat konten medsos,” kata Dede Yusuf yang tampil keren dengan batik bercorak “Macan”.
Qisthas Noeman adalah selegram yang juga pernah jadi master chef Indonesia. Dia lulusan textile design ITB. Lalu, meraih S-2 bidang fine art dari Wisconsin University, Menesota, Amerika Serikat.
“Saya sebenarnya tinggal di Cimenyan,” ucap Qisthas. Dia kemudian memberi materi bagaimana merencanakan sebuah konten memasarkan produk pariwisata dan ekraf.
“Konten marketing dan konten medsos itu sangat berbeda. Yang kita pelajari dan siapkan sekarang adalah konten medsos,” katanya.
Di acara tersebut, lantas Qisthas mendesain pelatihan. Dibuat delapan kelompok. Setiap kelompok membuat pilar konten dengan cara ruang gembira. Peserta pun antusias dan mendapat ilmu praktis bermedsos.
“Cara dinamika kelompok yang dibuat Teh Qisthas ini sangat baik. Peserta dibuat terlibat aktif,” ungkap Dede Yusuf. (R-03)