BANDUNG, WR- Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf Macan Effendi mengungkap fakta baru dalam peradaban dunia. Menurut dia, Indonesia sebenarnya punya histori layaknya jalur sutra China.
“Jika China punya jalur sutra yang disebut OBOR, yaitu one belt one road, Indonesia juga tidak kalah. Kita punya jalur rempah Nusantara,” ujar Dede Yusuf dalam sosialisasi jalur rempah Jawa Barat di Hotel Sutan Raja Soreang, Kabupaten Bandung (16/9/2024).
Acara tersebut digelar Kemendikbud Ristek berkerja sama dengan Komisi X DPR. Turut hadir Iriani Dewi Wanti, direktur pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan Kemendikbud Ristek.
Sebagai narasumber tampil Prof Dr Susanto Zuhdi (sejarawan maritim UI), Fadly Rahman MA (sejarawan makanan) , dan Irvan Setiawan (sejarawan). Hadir juga Saeful Bachri (DPRD Provinsi Jabar) dan M. Hailuki (DPRD Kab Bandung).
Menurut Dede Yusuf, para penjelajah dunia datang ke Nusantara karena rempah. Mulai dari pedagang dari Portugis, Inggris, Perancis, Belanda, dan Spanyol. Termasuk para pedagang dari Mongolia dan China.
“Herb of Asia itu ada di Indonesia. Jika
China punya OBOR, Indonesia punya jalur rempah yang berkembang berbagai belahan dunia,” ungkap Dede Yusuf.
Menurut Doktor jebolan Unpad ini, rempah jadi kekuatan Indonesia. Dari rempah lahir peradaban adiluhung yang terkenal ke mancanegara. “Salah satu produk rempah adalah jamu,” kata politikus senior Partai Demokrat ini.
Atas dasar itulah, Dede berharap pemerintah memproteksi jamu. Sebab jamu terkait rempah yang jadi kekayaan Indonesia.
“Dari rempah bukan hanya jamu. Tapi juga produk makanan. Sementara makanan terkait erat juga dengan budaya yang di setiap daerah punya cara dan citarasa berbeda,” ungkapnya.
Contohnya, makanan Makassar berbeda dengan kuliner Jawa Barat. Olahan dan makanan Sunda di Jabar berbeda juga dengan masakan Minangkabau di Sumatera Barat. Begitu dengan budaya dan kuliner Aceh.
“Tapi seberagam apa pun kuliner Nusantara kita dipersatukan oleh rempah,” tandasnya.
Terkait rempah tersebut, Dede berpesan jangan hanya dipelajari sisi sejarahnya saja. Tapi bagaimana manfaatnya bagi kemajuan bangsa Indonesia.
“Kita punya brand name baru yaitu Indonesia maju, Nusantara baru. Indonesia maju saya setuju. Tapi Nusantara baru itu apa. Ini yang harus dirumuskan. Kalau saya melihat dari perspektif jalur rempah Nusantara,” ungkap Dede Yusuf. (R-03)