BANDUNG, WR- Wakil Ketua Komisi II DPR Dede Yusuf Macan Effendi pada Jum’at (25/10/2024) digeruduk warga. Lebih 60 tokoh dan warga dari Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat datang ke Senayan.
Mereka adalah konstituen dan tim jaringan Imah Rancage, rumah aspirasi Dede Yusuf di dapil Jabar II. “Sebenarnya mereka minta hadir saat pelantikan 1 Oktober. Tapi saya larang karena saat itu crowded banget,” ucap Dede.
Turut mendampingi Dede Yusuf beberapa pejabat dari Setjen DPR. Antara lain, Sulistiyono (Kabag Protokol) dan Elvira Dianti
(Kabag Humas dan Pengelolaan Museum). Rombongan dipimpin M. Hailuki, ketua Imah Rancage yang juga wakil ketua DPRD Kabupaten Bandung.
“Yang disampaikan Pak Dede Yusuf benar. Kalau pas pelantikan pasti kita tolak juga, kompleks Senayan terlalu penuh,” timpal Sulistiyono.
Warga dan konstituen Dede Yusuf diterima di ruang Abdul Muis, Gedung Nusantara. Lalu, berlanjut di ruang Komisi II yang jadi kiprah baru Dede Yusuf setelah sebelumnya menjadi wakil ketua Komisi X yang mengurusi pendidikan.
Dengan jumlah anggota fraksi paling kecil, lanjut Dede Yusuf, saat ini Demokrat hanya meraih tiga wakil ketua Komisi. Yaitu Komisi I, II, dan XIII. Lalu, ketua BURT, wakil ketua BKSAP, dan wakil ketua BAKN.
“Saya dapat penugasan partai jadi pimpinan di Komisi II. Bukan tidak cinta di Komisi X,” ungkap wakil gubernur Jabar periode 2008-2013 ini.
Dalam pandangan Dede Yusuf, setelah dirinya masuk lima tahun lalu, Komisi X saat ini jadi favorit. “Banyak orang mau masuk Komisi X, termasuk para artis dan selebritis,” katanya.
Dengan masuk Komisi II, paparnya, perjuangan atas nasib guru dan pegawai honorer bisa diperkuat. Sebab, mitra kerja II, antara lain Kemendagri dan KemenPAN-RB.
“Nasib guru dan pegawai honorer itu ada di tangan KemenpPAN dan Kemendagri,” tandas doktor administrasi publik dari Unpad ini.
Lalu, banyak sekolah dan kampus terlibat sengketa lahan. Hal itu akibat status tanah yang tidak jelas. “Di Komisi II ini ada Kementerian ATR dan BPN,” katanya.
Misi berikutnya adalah mengawal pemekaran daerah otonomi baru (DOB). Di Jabar saja sudah ada tiga usulan DOB, yaitu Bogor Barat, Sukabumi Utara, dan Garut Selatan. “Kalau Bandung Timur belum jadi usulan resmi ke DPR,” tandasnya.
Hal terpenting lain, Dede diminta Demokrat merancang sistem pemilu yang demokratis, sehat, dan bersih. “Pemilu lalu disebut paling brutal. Ini akan kita formulasikan agar tidak terulang,” kata Dede Yusuf. (R-03)